Pemuda Asal Kebumen Akui Layanan Administrasi JKN Kini Makin Mudah

Kebumen, Beritakami.com – Sebagai badan penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan terus melakukan inovasi layanan untuk memastikan pelayanan yang mudah, cepat, dan setara kepada seluruh peserta Program JKN, khususnya dalam hal pelayanan administrasi. Berbagai fitur layanan dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat, baik melalui layanan tatap muka maupun layanan non tatap muka.

Pemuda asal Desa Logede, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, Eko Priyono (30), menceritakan pengalamannya dalam mengakses layanan administrasi JKN. Ia mengaku begitu terksesan dengan mudahnya mengakses layanan administrasi BPJS Kesehatan. Beberapa bulan yang lalu, ia mengakses perubahan data milik keluarganya melalui PANDAWA (Pelayanan Administrasi Melalui Whatssapp).

“Bulan lalu saya melakukan perubahan nama salah satu keluarga, karena sebelumnya ada yang keliru. Ternyata cepat sekali pelayanannya, tidak lebih dari 10 menit saja sudah selesai,” ucap Eko kepada Tim Jamkesnews saat ditemui di RS PKU Muhammadiyah Sruweng, Senin (22/09).

Eko, yang merupakan peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN ini mengaku tidak menemui kendala apapun saat mengakses layanan administrasi melalui PANDAWA. Ia tidak perlu lagi datang ke kantor BPJS Kesehatan dan antri untuk mendapatkan pelayanan. Menurutnya, hal itu dapat menghemat biaya, waktu dan tenaga yang ia curahkan, hanya sekedar urus administrasi.

“Senang sekali karena saya itu gak perlu antri lama-lama ke kantor. Waktu chat ke PANDAWA hanya melampirkan foto KTP saja dan langsung diupdate dan disesuaikan datanya. Kebetulan saya sudah registrasi aplikasi Mobile JKN juga, jadi saya bisa cek lansgung,” ucap Eko.

Setali tiga uang dengan layanan administrasi JKN, layanan di fasilitas kesehatan juga menurutnya sangat memuaskan.
Menurutnya, saat ini masyarakat tidak perlu lagi khawatir berobat menggunakan Program JKN. Selain kualitas pelayanannya yang kian baik, masyarakat juga dapat dengan mudah mengakses pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Saat ini, peserta JKN dapat memanfaatkan antrean online saat hendak mengakses pelayanan di fasilitas kesehatan, baik itu di puskesmas maupun di rumah sakit.

“Sekarang kalau mau berobat, tidak perlu khawatir lagi antri karena sudah ada antrean online. Kita bisa tahu kapan akan dilayani karena bisa pantau langsung di aplikasi Mobile JKN,” ujarnya.

Eko mengaku saat ini ia mendampingi pamannya menjalani perawatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sruweng memanfaatkan JKN lantaran sang paman mengidap penyakit batu ginjal. Selama mendampingi, ia tidak merasakan pelayanan administrasi yang berbelit-belit, kualitas pelayanannya juga sangat baik. Mulai dari layanan di loket administrasi sampai dengan layanan di kamar rawat inap, ia mengaku puas.

“Baru saja paman saya selesai operasi batu ginjal. Alhamdulillah operasinya berjalan dengan lancar tanpa ada kendala berarti. Dokter, Perawat dan petugas lainnya juga sangat ramah,” ungkap Eko.

Lebih lanjut Eko menceritakan bahwa selama dirawat di rumah sakit selama beberapa hari, ia tidak pernah merasakan ada diskriminasi atau perbedaan pelayanan. Bahkan, sang paman ditempatkan ruang perawatan kelas 2, yang notabene 1 kelas lebih tinggi dari hak yang dimiliki pamannya.

“Kebetulan ruang rawat inap kelas 3 lagi penuh, jadi paman saya dititipkan di kelas 2. Sejauh ini tidak ada biaya tambahan yang diminta oleh rumah sakit”, tambahnya.

Berdasarkan pengalaman mendampingi sang paman di rumah sakit, ia mengaku benar-benar merasakan kehadiran pemerintah dalam membantu masyarakat dengan menghadirkan program JKN ke tengah-tengah masyarakat. Melalui Program JKN, menurutnya pemerintah berusaha untuk meningkatkan aksesibilitas, kualitas, dan keadilan dalam pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia.

“Saat ini menjadi peserta Program JKN sangat penting dan harus dijadikan sebagai prioritas. Karena kita tidak tahu kapan akan jatuh sakit, sehingga selagi kita sehat kita juga harus mempersiapkan jaminan kesehatan baik untuk diri sendiri maupun keluarga,” tutup Eko.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *