PURWOREJO, Beritakami.com–Pembukaan Festival Adeg Adeg yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinpusip) Kabupaten Purworejo berlangsung meriah. Festival ini dilaksanakan
Dari tanggal 31 Oktober sampai 10 November 2025.di depan area kantor (Dinpusip).
Mewakili Bupati Purworejo Hj. Yuli Hastuti, S.H., Asisten III Setda Kabupaten Purworejo, Budi Wibowo, S.Sos., M.Si., membuka secara langsung Festival Adeg Adeg, dengan ditandai pemukulan gong.Pada jumat, malam (31/10/2025)
Turut hadir,jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Forum koordinasi Pimpinan kecamatan (Forkopimcam) berserta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutan Bupati Purworejo yang dibacakan oleh Budi Wibowo, S.Sos., M.Si
Menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh panitia, penerbit, komunitas literasi, seniman, pelaku UMKM, dan masyarakat yang turut berpartisipasi.Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Gramedia, Paguyuban Penerbit Jogja (PPJ), serta seluruh mitra yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini.
“Festival Adeg-Adeg ini memiliki makna yang sangat dalam. Dalam aksara Jawa, Adeg-Adeg berarti tanda awal paragraf baru, sebuah simbol yang melambangkan permulaan cerita dan pembuka narasi baru,” katanya.
Dia menambahkan bahwa Filosofi tersebut sangat tepat menggambarkan semangat masyarakat Purworejo untuk menulis babak baru dalam perjalanan literasi, budaya, dan kreativitas daerah.
Karena itu, festival ini tidak hanya menjadi ajang seni dan kepustakaan, tetapi juga menjadi gerakan bersama untuk membangkitkan budaya membaca, menulis, dan berkarya di tengah masyarakat.
Kegiatan ini juga merupakan wujud nyata pelaksanaan program unggulan “Pinter Bocahe” dalam visi Purworejo Berseri : Berdaya Saing, Sejahtera, Religius, dan Inovatif. Melalui Pinter Bocahe, pemerintah daerah berkomitmen memperkuat pendidikan karakter dan menumbuhkan generasi muda yang cerdas, kreatif, dan berbudaya.
Festival ini menjadi wadah kolaborasi antara dunia pendidikan, komunitas literasi, dan ekonomi kreatif untuk menghidupkan kembali semangat belajar dan berkarya di tengah masyarakat.
Kehadiran festival ini, seperti pameran buku, bedah buku, bedah film, workshop budaya, pelatihan literasi, pameran seni rupa, dan kuliner UMKM.Semua kegiatan tersebut menjadi bagian penting dari upaya menggerakkan literasi dari berbagai sisi kehidupan, mulai dari ilmu pengetahuan, seni, budaya, hingga kewirausahaan.
Saya berharap Festival Adeg-Adeg dapat terus berlanjut dan menjadi agenda literasi tahunan Kabupaten Purworejo. Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai ruang belajar bersama, tempat bertumbuhnya ide dan inspirasi, serta momentum untuk memperkuat jati diri Purworejo sebagai kabupaten yang berbudaya, berilmu, dan berdaya saing.
Sementara itu Kepala Dinpusip Stephanus Aan Isa Nugroho mengungkapkan, festival ini bertujuan meningkatkan literasi masyarakat, terutama terkait kepustakaan Jawa. “Oleh karena itu, festival literasi kali ini kita beri nama Festival Adeg-Adeg,” ungkapnya.
Menurutnya, dalam aksara Jawa, adeg-adeg adalah huruf yang menandai awal paragraf baru, simbol permulaan cerita dan pembuka narasi baru. Festival Adeg-Adeg mengambil filosofi ini sebagai lambang langkah awal masyarakat Purworejo dalam menulis babak baru literasi, budaya, dan kreativitas.
“Lebih dari sekadar festival, kegiatan ini menjadi ajakan bagi setiap individu untuk bangkit dan bergerak, memulai perjalanan baru dalam berliterasi, membaca, menulis, dan berkarya,” jelasnya.
Kegiatan utama Festival Adeg-Adeg adalah pameran buku (book fair), yang menggandeng penerbit Gramedia dan Paguyuban Penerbit Jogja (PPJ). Dan juga dimeriahkan workshop ngadi salira ngadi busana, workshop pranata adicara, bimtek literasi, bedah buku, bedah film, kuliner UMKM, pameran seni rupa, dan lain-lain,” pungkasnya.