Sungai Karanganyar Jebol Tiga Kali dalam Setahun Bikin Warga Was-was

Kebumen, BeritaKami.com – Tanggul Sungai Karanganyar yang berada di Kelurahan panjatan Kecamatan Karanganyar Kabupaten Kebumen Jawa Tengah kembali jebol pada Minggu (9/11/2025) malam. Akibatnya luapan air sungai menggenangi pemukiman dan ruas jalan nasional.

Berdasarkan pantaun di lapangan pada Senin (10/11/2025) pagi, tampak karung berisi pasir berserakan di sekitar titik tanggul yang jebol. Pasalnya jebolnya tanggul tepat di lokasi yang sama saat tanggul jebol pada Maret 2025 lalu.

Terlihat warga sekitar sibuk membersihkan endapan lumpur serta perabotan rumah yang basah pasca banjir. Saru masjid yang tidak jauh dari tanggul jebol juga turut banjir.

Salah seorang warga Agus (40) yang rumahnya berjarak sekitar 100 meter dari tanggul
mengatakan, banjir luapan air Sungai Karanganyar mulai berangsur surut sejak pukul 23.00. Kejadian jebolnya tanggul tersebut merupakan yang ketiga kalinya dalam kurun waktu 1 tahun. Banjir pernah terjadi pada November 2024, Maret 2025 dan November 2025.

“Ini sudah yang ketiga kalinya, rumah saya tepat depan tanggul makanya kami selalu was-was kalau hujan deras karena perbaikan tanggulnya cuma alakadarnya,” kata Agus saat ditemui di lokasi jebolnya tanggul, Senin (10/11/2025) pagi.

Agus menyebut, sebelum tanggul jebol, warga sudah memantau kondisi tanggul tersebut. Dan terlihat adanya kebocoran pada tumpukan karung di bagian tengah tanggul. Lantas warga langsung bergegas untuk menjauh dari tanggul dan menginformasikan ke seluruh warga untuk waspada.

“Terus kita lari ke rumah masing-masing untuk persiapan kalau terjadi banjir. Karena Jadi kalau tanggul tidak kuat pasti jebol,” terangnya.

Dia berharap tanggul tersebut segera diperbaiki dan dapat dibangun seara permanen sehingga warga aman dan tidak disibukan dengan aktivitas pasca banjir.

“Kita selalu disibukan pasca banjir, bisa dua hari, tiga hari ini. Harapanya ya dibangun yang permanen sesuai dengan kondisi tangggul” jelas Agus.

Hal senada juga disampaikan warga lain, Sri Margono. Dia berharap dapat dibangun parapet di tanggul tersebut selain beronjong, sehingga lebih kuat dalam menahan debit air sungai yang naik saat hujan.

Dia menceritakan, semula tengah menunggu anaknya yang tengah rawat inap di rumah sakit. Saat perjalanan pulang ke rumah, terangnya, kondisi sudah hujan lebat. Di sisi lain dia mendapatkan informasi bahwa wilayah pegunungan juga dilanda hujan.

Setibanya di rumah, Margono langsung mengevakuasi barang-barang penting untuk mengantisipasi terjadinya banjir seperti pada H-2 lebaran Maret lalu. Setelah selesai mengevakuasi barang dan perabot rumah tidak lama tanggul jebol dan luapan air sungai merendam pemukiman.

“Ketinggian air kalau diluar itu sampai se-leher kalau di dalam rumah se-paha),” ujarnya.

Menurutnya banjir kali ini termasuk parah. Perabot seperti mesin cuci, kulkas dan kursi basah karena banjir. Bahkan fondasi pagar rumah yang ambrol karena banjir sebelumnya turut terangkat. Selain itu fondasi tiang teras rumahnya juga tergerus aliran air.

Dia berupaya untuk segera memperbaiki fondasi tersebut. Mengingat apabila tidak segera diperbaiki dikhawatirkan teras rumahnya bisa ambrol.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *