Kebumen, BeritaKami.com – MIN 1 Kebumen, 22 November 2025 di bawah naungan Kementerian Agama, bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan, Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH), dan Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, mengadakan pelatihan ECO Enzim dan tanaman obat herbal untuk mewujudkan Madrasah Hijau dan Sehat. Acara ini berlangsung di Gedung pertemuan MEXOLIE Kebumen dan dihadiri oleh perwakilan murid kelas 4 dan 5, guru, dan karyawan MIN 1 Kebumen, dengan total peserta sebanyak 100 orang.
Pelatihan ini menghadirkan 3 orang narasumber, yaitu Dr. Salim Wadzi, Kasubag TU Kementerian Agama Kabupaten Kebumen, Firman Budiyanto Efendi sebagai narasumber ECO Enzim, dan Tri Ari Subekti sebagai narasumber Tanaman Obat Herbal. Hadir pula dalam acara pengawas Madrasah kecamatan Kebumen, H. Tamim Muhsin.
Acara ini dibuka oleh Salim Wadzi, yang menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam dalam perspektif agama.
“Menjaga kelestarian alam bukan hanya tanggung jawab kita bersama, namun lebih dari itu sebagai wujud ibadah mengamalkan perintah Allah dan Rasulullah,” ujar Salim Wadzi, mengutip ayat Al-Qur’an, “وَلَا تُفْسِدُواۡ فِى ٱلْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَٰحِهَا” (QS. Al-A’raf: 56), yang artinya “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya.”
Konsep Ecological Theology atau Ekologi Berbasis Agama juga menjadi salah satu topik yang dibahas dalam pelatihan ini. Konsep ini menghubungkan antara agama dan lingkungan hidup, menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam sebagai bagian dari iman dan spiritualitas.
Peserta pelatihan tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga melakukan praktek pembuatan ECO Enzim dan minuman herbal serbuk jahe. Widyastuti, Enviromental enthusiast dari Universitas Jendral Soedirman, dan Asyam Putra Rayzan dari SMAN 1 Kebumen, ikut membimbing peserta pelatihan membuat ECO Enzim. Semua peserta nampak antusias mengikuti pelatihan ini.
Hj. Widyastuti, Kepala Madrasah MIN 1 Kebumen, menyatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada guru dan siswa dalam menghadapi program Adiwiyata tingkat nasional tahun 2026. “Kami berharap dengan pelatihan ini, MIN 1 Kebumen dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan pendidikan, serta menjadi contoh Madrasah Hijau dan Sehat di tingkat nasional,” ujarnya.
Widyastuti juga menambahkan bahwa MIN 1 Kebumen telah lama berkomitmen untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan pendidikan, dan pelatihan ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut. “Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan lingkungan, serta menjadi contoh bagi madrasah lainnya,” tambahnya.
Pelatihan ini menjadi persiapan MIN 1 Kebumen menghadapi penilaian madrasah Adiwiyata tingkat nasional pada tahun 2026 mendatang. Dengan adanya pelatihan ini, MIN 1 Kebumen berupaya menjadi contoh Madrasah Hijau dan Sehat, serta meningkatkan kualitas pendidikan dan lingkungan di sekitar sekolah.