KEBUMEN, BeritaKami.com – Diikuti 519 pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kebumen Jawa Tengah melakukan simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pilkada serentak Tahun 2024. Simulasi ini digelar guna memastikan kelancaran dalam pemungutan suara pada Pilkada serentak 27 November mendatang.
Simulasi pemungutan dan penghitungan suara digelar di TPS 003 Desa Sidoharjo Kecamatan Sruweng, Kebumen Jawa Tengah pada Sabtu (9/11/2024). Simulasi ini dilaksanakan sesuai dengan gambaran nyata di setiap TPS atau tempat pemungutan suara di pilkada mendatang.
Disini petugas penyelenggara pemilu juga tampak melayani masyarakat pemilih dengan seksama, serta membantu masyarakat difabel untuk menyalurkan hak suaranya. Begitu juga dengan tata cara penghitungan, dan menginput data di aplikasi Sirekap.
Dismapaikan Komisioner KPU Kebumen Divisi Teknis, Heri Purnama, simulasi ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada petugas, agar memahami alur pemungutan dan perhitungan suara pada pilkada serentak. Terutama bagi petugas, yang baru pertama kali bertugas menjadi panitia pemungutan suara.
“Ini adalah simulasi dari perhitungan dan pemungutan suara untuk pemilihan gubernur wakil gubernur serta bupati wakil bupati. Dari kegiatan ini diharapkan nanti masyarakat dan juga nanti terutama teman-teman penyelenggara nanti dapat memahami satu dari alurnya,” kata Heri.
Heri menambahkan bahwa simulasi ini juga menjadi ajang evaluasi bagi penyelenggara pemilu. Dengan simulasi ini, penyelenggara dapat mengidentifikasi kekurangan dan kendala yang mungkin terjadi pada saat pelaksanaan pemungutan suara sebenarnya. Sehingga dapat melakukan perbaikan dan penyempurnaan
“Penyelenggara itu kan tidak semuanya orang lama, ada orang-orang baru sehingga itu juga akan memberikan pemahaman kepada mereka,” lanjutnya.
Dengan memahami mekanisme pemungutan suara, diharapkan masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan bertanggung jawab. Selain itu, partisipasi masyarakat yang tinggi akan memperkuat legitimasi hasil pemilu.
Dalam simulasi ini, KPU tidak mengguncakan foto pasangan calon yang asli dalam simulasi. Untuk memudahkan pemilih dalam mengenal surat suara, KPU menggunakan gambar-gambar yang unik dan mudah diingat.
Surat suara Pilgub Jawa Tengah, misalnya, menggunakan gambar berbagai jenis bunga seperti anggrek, edelweis, dan asoka. Sementara itu, surat suara Pilbup Kebumen menggunakan gambar menu makanan dan minuman yang populer di kalangan masyarakat, seperti nasi goreng, bakso, dan sate. Sedangkan untuk nomor urut menggunkan nomor besar seperti 75, 76, 77.
“Kalau jumlah sesuai aturan kita menambahkan satu. Jadi tidak menggambarkan apapun atau paslon manapun, supaya tidak ada persepsi yang aneh-aneh atau agar tidak ada penggiringan opini juga,” pungkas Heri.
Sementara itu, Marwah Dwi Setiyani (25) salah seorang warga yang mengikuti simulasi pencoblosan mengaku untuk pemilihan dalam pilkada ini dinilai lebih mudah daripada pemilu sebelumnya. Menurutnya hal ini karena hanya ada dua pemilihan yaitu pilgub dan pilbup dan surat suara nya pun lebih kecil sehingga lebih mudah.
“Nggak ada kendala sih, lebih gampang yang sekarang karena calonya lebih sedikit, surat suaranya lebih kecil juga jadi lebih mudah,” tuturnya.