KEBUMEN, BeritaKami.com – Kapolres Kebumen, AKBP Eka Baasith, menghadiri kegiatan “Ekspresi Kreasi Tanpa Batas” yang digelar para pegiat seni Kebumen di Alun-alun Pancasila, Kamis, 27 Februari 2025. Dalam kesempatan tersebut, Kapolres menegaskan keterbukaan pihaknya terhadap kritik.
“Kami menyambut baik kritik membangun yang mengandung pesan-pesan moral demi kebaikan Polri. Masyarakat tidak bermusuhan dengan kepolisian, melainkan menyampaikan aspirasi kepada institusi kepolisian,” ujar AKBP Eka Baasith di lokasi kegiatan.
Kapolres juga menanggapi positif beragam karya seni yang ditampilkan, seperti mural, puisi, dan lagu bernada kritis. Menurutnya, karya-karya tersebut merupakan wujud nyata penilaian masyarakat dan mengandung makna mendalam.
Menanggapi pertanyaan mengenai bentuk kritik yang tepat, Kapolres menyatakan bahwa karya seni adalah salah satu medium yang efektif.
“Ekspresi yang disampaikan dari dalam jiwa kepada khalayak. Kreasikan tanpa batas, luapkan kritikan, saran, dan pendapat melalui karya seni. Seni tidak dilarang, dan harus dinikmati. Penilaian negatif atau positif bergantung pada interpretasi masing-masing individu,” kata Kapolres.

Dalam sesi tanya jawab dengan pengunjung, beberapa isu yang mengemuka antara lain:
Permintaan penambahan personel untuk pengaturan lalu lintas pagi hari.
Keluhan terkait proses laporan kehilangan barang yang berbelit-belit.
Dugaan pungutan liar oleh oknum saat penyelenggaraan acara.
Pertanyaan mengenai legalitas razia dengan jumlah personel terbatas.
Pada kesempatan tersebut, Kapolres AKBP Eka Baasith juga membagikan nomor WhatsApp pribadinya untuk memperluas “belanja masalah” dengan masyarakat. Namun, ia mengimbau masyarakat agar waspada terhadap pesan dari sumber tak dikenal, terutama yang mengandung file berjenis APK.
Pemberian nomor pribadi, menurut Kapolres, bertujuan mempermudah masyarakat menyampaikan keluhan.
“Misalnya, jika ada keluhan lalu lintas, saya akan berikan nomor petugas terkait,” pungkasnya.