Kebumen, BeritaKami.com – Beban biaya pengobatan menjadi salah satu momok yang menakutkan bagi sebagian masyarakat di kala sakit. Kekhawatiran itu menjadi salah satu penyebab masyarakat enggan untuk berobat ke fasilitas kesehatan atau bahkan memilih pengobatan alternatif yang biayanya jauh lebih murah.
Sasta Aulia Putri (18) warga Desa Widoro, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen merasa sangat bersyukur dengan kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di tengah-tengah masyarakat. Dalam situasi dan kondisi ekonomi sosial yang tidak menentu, program JKN menjadi salah satu program yang dapat membantu mengatasi kegelisahan masyarakat dalam pembiayan pengobatan.
“Program JKN ini nyata-nyata telah membantu dan memberikan banyak manfaat terutama bagi masyarakat dengan status ekonomi yang lemah dan tidak stabil. Saya yakin, program ini merupakan salah satu program pemerintah terbaik saat ini,” ungkap Sasta di sela-sela kegiatannya pada Kamis (26/06).
Sembari membuka KTP dari dompetnya, Sasta mengungkapkan bahwa ia dan keluarganya saat ini telah terdaftar sebagai Peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Sebagai peserta PBI, iuran tiap bulannya dibayarkan seluruhnya oleh pemerintah. Ia merasa sangat bersyukur karena sebagai peserta JKN, kini seluruh biaya pengobatan dirinya dan keluarganya dijamin penuh oleh Program JKN.
“Sekarang kalau mau berobat, baik itu di puskesmas ataupun di rumah sakit sudah tidak lagi khawatir soal biaya. Padahal dulu sebelum ada JKN, keluarga harus menanggung biaya pengobatan yang tentunya tidaklah murah,” ucap Sasta yang saat ini masih duduk di bangku sekolah menengah atas ini.
Sasta tanpa ragu menceritakan kisah pilu keluarganya beberapa tahun lalu saat ia dan keluarganya belum terdaftar JKN. Sang adik saat itu menderita sakit radang paru-paru akut. Penyakit tersebut mengharuskan adiknya menjalani cuci darah dan mengkonsumsi obat-obatan secara rutin.
“Bolak balik orangtua harus mengantar adik berobat ke rumah sakit. Meski saya belum jadi orang dewasa saat itu, tapi saya bisa merasakan kekhawatiran yang luar biasa dari orangtua. Bukan hanya soal keselamatan adik, tapi juga soal biaya pengobatannya,” ungkapnya dengan penuh haru.
Perjuangan keluarganya untuk kesembuhan sang adik pun membuahkan hasil. Setelah menjalani pengobatan rutin, adiknya pun saat ini kondisinya berangsur membaik meskipun belum pulih sepenuhnya. Namun, dengan berbekal JKN, keluarga Sasta pun mengaku lebih tenang jika sewaktu-waktu adiknya membutuhkan pengobatan.
“Tentu keluarga kami berharap kalau semuanya sehat dan tidak perlu pakai JKN. Tapi kondisi Kesehatan setiap orang tidak ada yang tahu. Ini bentuk ikhtiar keluarga kami untuk menmberikan yang terbaik bagi keluarga dengan terdaftar sebagai peserta JKN,” kata Sasta.
Sasta juga mengungkapkan bahwa dengan berbagai inovasi layanan dari BPJS Kesehatan, masyarakat kini lebih dimudahkan dalam mengakses layanan administrasi pada program JKN. Ada Aplikasi Mobile JKN, yang dapat diunduh di Playstore maupun Appstore. Melalui Aplikasi Mobile JKN, bisa dengan mudah mengecek status kepesertaan, merubah fasilitas kesehatan, bahkan mengambil antrean online ke puskesmas ataupun ke rumah sakit.
“Untuk generasi sekarang yang pengennya serba instan, cocok banget untuk pakai Aplikasi Mobile JKN. Selain itu, ada juga layanan PANDAWA dan Care Center 165 yang juga sangat membantu,” ungkapnya.
Berbekal pengalaman keluarganya, ia pun mengingatkan kepada masyarakat agar tidak menunda-nunda untuk mengurus JKN. Setiap penduduk harus memastikan dirinya terdaftar aktif sebagai Peserta JKN. Menurutnya, dengan terdaftar sebagai peserta JKN, maka setiap individu akan mendapatkan perlindungan kesehatan yang berkualitas.
“Buat temen-temen yang masih mikir, nanti aja deh kalau mau butuh. Itu kesalahan fatal, karena sakit itu nggak nunggu kamu siap. Dan JKN ini merupakan bentuk perlindungan kita buat masa depan. Lebih baik persiapkan dari awal, daripada suatu saat butuh dan nggak punya perlindungan sama sekali,” tutupnya.