KEBUMEN, BeritaKami.com – Berdasarkan data per Juni 2025 menunjukkan bahwa di antara beberapa desa di Kebumen, Desa Gemeksekti mencatat angka stunting tertinggi yaitu 52 kasus. Kemudian diikuti oleh Giyanti dengan 47 kasus, dan Gunungmujil dengan 32 kasus.
Kondisi ini mendorong Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kebumen untuk bergerak lebih masif, bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen dalam upaya penanganan stunting, kemiskinan, dan pemberdayaan masyarakat.
Hal ini terungkap dalam audiensi TP PKK Kebumen dengan Bupati Lilis Nuryani pada Selasa, 1 Juli 2025, di ruang kerja Bupati. Ketua TP PKK Kabupaten Kebumen, Nurjanah (istri Wakil Bupati Zaeni Miftah), menekankan pentingnya pelibatan penuh PKK dalam setiap program desa, kelurahan, maupun kecamatan.
“Poin hasil audiensi dengan Bupati Lilis antara lain kami minta dilibatkan sepenuhnya. Jadi, OPD (Organisasi Perangkat Daerah) itu punya peran mengajak kami ketika ada program,” jelas Nurjanah.
Salah satu fokus utama yang dibahas adalah percepatan penanganan stunting melalui program Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Stunting).
Genting merupakan gerakan solidaritas yang mengajak masyarakat untuk menjadi orang tua asuh bagi keluarga berisiko stunting, mulai dari ibu hamil hingga balita dari keluarga miskin. TP PKK diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam menyukseskan program ini.
Bupati Lilis Nuryani menyambut baik inisiatif TP PKK dan menegaskan dukungannya. Ia akan mengupayakan pelibatan dokter spesialis anak dalam Program Dokter Spesialis Keliling (Speling), khususnya di wilayah dengan kasus stunting tinggi.
Selain itu, Bupati Lilis juga meminta bidan desa untuk melakukan verifikasi ulang data stunting, guna memastikan identifikasi yang tepat antara kasus stunting dan balita berisiko.
“Besok kalau saya ada kegiatan kunjungan ke desa/kelurahan, nanti saya akan mengundang ibu kades (PKK), dan di situ ada pendampingan dari PKK,” tutur Bupati Lilis, menanggapi permintaan TP PKK Kabupaten.
Nurjanah menambahkan bahwa melalui audiensi ini, pihaknya mendapatkan informasi akurat mengenai desa-desa dengan angka stunting tertinggi.
“Di antaranya Desa Gemeksekti, Desa Depokrejo desa saya sendiri masyaallah. Itu berkahnya audiensi, kami jadi tahu. Ternyata masih ada desa yang stunting-nya tinggi. Maka insyaallah nanti kami akan kerja sama dengan Pemdes atau Puskesmas, bersama-sama menekan angka stunting,” ujarnya penuh semangat.
Dukungan penuh dari Bupati Lilis Nuryani ini menjadi angin segar bagi TP PKK dalam menjalankan program-programnya, khususnya dalam menekan angka stunting di Kebumen. Sinergi antara TP PKK dan Pemkab Kebumen diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dalam mengatasi persoalan stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Makin Tahu Indonesia
Desa dengan Kasus Stunting Tertinggi di Kebumen per Juni 2025
Gemeksekti, Kebumen: 52 kasus
Giyanti, Rowokele: 47 kasus
Gunungmujil, Kuwarasan: 32 kasus
Karangkemiri, Karanganyar: 23 kasus
Krakal, Alian: 22 kasus
Grogolbeningsari, Petanahan: 21 kasus
Depokrejo, Kebumen: 21 kasus