https://shopee.co.id/staydryy

Berlangsung Meriah,Kirap Pusaka Grebeg Lowano,Kebali Digelar

PURWOREJO,Beritakami.com – Ribuan warga tumpah ruah dalam acara,Ritual kirap pusaka Grebeg Lowano. Kirap yang mulai dari kantor desa loano menujuh hingga depan Halaman Masjid Jami’ Al-Iman Sunan Geseng Lowano.Nampak iring-iringan warga yang mengunakan pakaian adat jawa dan ada yang membawa berbagai gunungan hasil bumi.

Dalam acara Grebeg Lowano ini dilaksanakan oleh mayarakat dan pemerintahan Desa loano, Loano, Kabupaten Purworejo, JawaTengah (27/7/25).

Acara yang diadakan tiga tahun sekali itu.dilakukan untuk mengenang perjuangan Adipati yang pernah memimpin Loano. Grebeg Lowano juga sekaligus menjadi upaya masyarakat untuk mempertegas sejarah,Bahwa Loano memiliki peran penting terhadap Kabupaten Purworejo.

Kades Loano, Sutanto, mengatakan, acara ini.merupakan upaya masyarakat dalam menjaga tradisi leluhur. Dan ritual ini juga untuk mengenang kembali perjuangan para adipati yang pernah memimpin Kadipaten Lowano.

Tercatat, ada sembilan adipati yang pernah memimpin dari Pangeran Haryo Bangah yang mendirikan Kadipaten Lowano sekitar tahun 1200 Masehi, hingga Adipati Gagak Handoko.

Ia mengemukakan, Grebeg Lowano semula dikenal dengan istilah “Bersih Desa” yang pertama kali dilaksanakan pada tahun 1942. Ritual ini sempat berhenti puluhan tahun lamanya dan baru kembali dilaksanakan pada tahun 2010 hingga sekarang.

“Sejak tahun 2010, Grebeg yang kami laksanakan hari ini menjadi yang ke lima. Kedepan akan terus kita laksanakan setiap tiga tahun sekali. Karena kami sadar bahwa kita tidak boleh begitu saja melupakan sejarah,” ucap Sutanto.

Rangkaian Grebeg Lowano dimulai sejak 10 Juli yang dibuka dengan kegiatan umbul dongo, berikutnya pengajian akbar, pemasangan umbul-umbul dan acara puncak dilaksanakan dengan kirap pusaka dan gunungan, siang tadi.

Kades Sutanto menambahkan, grebeg digelar sekaligus sebagai ungkap syukur atas berbagai hasil bumi serta perkembangan ekonomi masyarakatnya. Pada acara itu warga bersama pemerintah desa menyiapkan sebanyak 13 jodang berisi makanan dan hasil bumi dari sayur mayur, singkong, buah-buahan hingga gabah.

Pemerintah desa pada ritual itu juga menyiapkan kambing guling utuh serta gunungan berisi sayur. Di ujung acara, berbagai gunungan yang dipersembahkan masyarakat per dusun itu diperebutkan kepada pengunjung yang hadir.

“Acara ini juga sekaligus sedekahan sebagai ungkapan syukur. Harapanya, dengan sedekahan seperti ini hasil panen warga Desa Loano semakin meningkat,”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *