MAROKO, BeritaKami.com – Gempa dahsyat yang terjadi di Marrakesh, Maroko mengundang keprihatinan mendalam bagi seluruh warga dunia. Pasalnya hingga saat ini tercatat korban tewas mencapai 2.012 orang dan 2.059 orang terluka, termasuk 1.404 orang dalam kondisi kritis.
Goncangan gempa juga dirasakan lebih dari 1.500 orang peserta Konferensi Internasional Global Geopark ke-10 di Marrakesh, dimana Bupati Kebumen Arif Sugiyanto bersama para delegasi geopark dari berbagai daerah di Indonesia dan negara lain ikut dalam pertemuan tersebut.
“Gempa terjadi pada pukul 11 malam, saat semua peserta sudah masuk ke kamar hotel untuk istirahat, guncangannya sangat kencang, semua tamu hotel keluar dan terpaksa harus tidur di tenda,” ujar Bupati dalam keterangannya, Senin (11/9).
Setelah gempa besar itu terjadi, Bupati menuturkan, Dewan Council Global Geopark Network mengumumkan beberapa hal terkait kelanjutan dari konferensi ini, yaitu diantaranya, seluruh kegiatan pada hari terakhir konferensi dipindahkan ke tenda.
Beberapa kegiatan terakhir berupa workshop turut dibatalkan. Acara closing ceremony hanya dilaksanakan di tenda dengan sederhana, tanpa musik dan pertunjukan, untuk menghormati para korban gempa.
“Kemudian kita juga ikut berpartisipasi membantu para korban gempa Maroko dengan melaksanakan aksi donor darah, dan penggalangan dana untuk bantuan kemanusiaan,” ucapnya.