PURWOREJO,Beritakami.com – Dalam kerukunan umat beragama, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Purworejo mengadakan Gelar Budaya dan Doa Lintas Iman yang diikuti dari berbagai lintas agama dan tokoh masyarakat. Acara ini berlangsung di Pendopo Kabupaten Purworejo.Pada Sabtu, (13/9/25)
FKUB berhasil menyatukan perwakilan dari berbagai keyakinan, termasuk Islam, Buddha, Kristen, Katolik, Hindu, Konghucu, dan Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME (MLKI). Acara ini dibuka oleh Bupati Purworejo, Hj. Yuli Hastuti, S.H., yang ditandai dengan pemukulan gong.
Ketua FKUB, KH Khabib Sholeh, S.Pd.I., menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai wadah silaturahmi antara ulama dan umara (pemimpin), dengan harapan bisa menjadikan Purworejo sebagai wilayah yang “humanis, guyub rukun, dan barokah.” Ujarnya
Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan, memperkenalkan kekayaan budaya Nusantara, melestarikan tradisi lokal, serta menumbuhkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme.
Peserta dari masing-masing agama pun turut menampilkan berbagai atraksi budaya, menunjukkan indahnya keberagaman yang ada.
Bupati Purworejo Hj. Yuli Hastuti, S.H., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Purworejo beserta seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, serta semua pihak yang telah berpartisipasi dalam menyelenggarakan acara ini.
“Dengan doa lintas agama, kita menunjukkan bahwa meskipun berbeda keyakinan, kita tetap bersaudara, saling menghormati, dan bersama-sama membangun Purworejo yang damai dan sejahtera,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hj. Yuli Hastuti, S.H., menambahkan bahwa hal ini sejalan dengan visi pembangunan Kabupaten Purworejo tahun 2025-2029, yaitu Purworejo Berseri.Berdaya Saing, Sejahtera, Religius, dan Inovatif.
Menurutnya, visi ini dapat terwujud bila kita semua mampu hidup berdampingan dalam harmoni, saling menghargai, dan saling mendukung dalam kebaikan.
“Harapan kami semoga acara Gelar Budaya dan Doa Lintas Agama ini dapat memperkokoh persaudaraan, dan menumbuhkan semangat persatuan, serta menghadirkan keberkahan bagi masyarakat Purworejo,” pungkasnya.
Kegiatan ini ditutup dengan berbagai pertunjukan seni budaya yang memukau. Perwakilan Kristen menampilkan Tari Gambyong, sementara umat Katolik membawakan Paduan Suara. NU memukau penonton dengan Wayang Santri, sementara Muhammadiyah menampilkan aksi Band. Tak ketinggalan, Buddha menampilkan Bacaan Kidung, MLKI dengan Panembrono, dan yang paling menarik perhatian adalah Barongsai dari perwakilan Konghucu.