https://shopee.co.id/staydryy

Jamasan Tosan Aji, Ritual Konservasi Pusaka Digelar di Pendopo Purworejo

PURWOREJO,Beritakami.com – Pemerintah Kabupaten Purworejo menggelar kegiatan Jamasan Tosan Aji dan Pagelaran wayang kulit di Pendopo Kabupaten Purworejo,Dengan mengusung semangat pelestarian warisan leluhur. Pada, kamis (26/6/25)

Acara yang berlangsung khidmat ini turut dihadiri oleh Bupati Purworejo Yuli Hastuti,Wakil Bupati Purworejo Dion Agasi Setiabudi beserta jajaran, tokoh masyarakat dan budayawan.

Dalam sambutannya, Bupati Purworejo menyampaikan, pelestarian budaya, khususnya tradisi Tosan Aji, merupakan bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun oleh para leluhur. Bupati menegaskan bahwa budaya adalah fondasi penting dalam membangun jati diri daerah dan karakter bangsa.

“Kabupaten Purworejo merupakan wilayah yang kaya akan tradisi dan budaya, termasuk Tosan Aji yang hingga kini masih dijaga dengan penuh rasa hormat oleh masyarakat. Jamasan Tosan Aji bukan sekadar ritual membersihkan pusaka, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga warisan budaya kita,” katanya dalam bahasa jawa kromo alus.

Diungkapkan Bupati, sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap pelestarian budaya, Pemerintah Kabupaten Purworejo saat ini terus mengembangkan dan menyempurnakan Museum Tosan Aji.

“Museum ini diharapkan tidak hanya menjadi tempat perawatan benda pusaka, tetapi juga menjadi wahana edukasi bagi generasi muda agar lebih mengenal dan mencintai budaya daerah,” ungkapnya.

Lanjutnya, selain prosesi jamasan juga digelar pertunjukan Wayang Kulit Ringgit Purwo Gagrag Bagelenan. Pertunjukan ini diusulkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) asli Purworejo. Pemerintah berharap dukungan seluruh masyarakat agar upaya pelestarian ini berjalan optimal dan mendapatkan pengakuan secara nasional.

“Budaya harus kita jaga, kita rawat, dan kita wariskan agar anak cucu kita kelak tidak kehilangan identitas. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan setiap tahun dan menjadikan budaya sebagai kekuatan yang memuliakan Purworejo,” ujar Bupati.

Acara tersebut ditutup dengan semangat yang digelorakan melalui semboyan, ‘Luhuring Budaya Hamimbuhi Kuncoroning Projo Purworejo Hadipurwo, Sumunar Saindenging Nuswantoro’, yang berarti kemuliaan budaya menjadi penopang kejayaan daerah Purworejo, bersinar hingga ke seluruh penjuru Nusantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *