LPIT Al Furqan Gelar  Kegiatan Manasik Haji Di Pantai Ambal Kebumen

KEBUMEN, BeritaKami.com – Haji merupakan rukun islam yang ke lima. Ibadah haji adalah wajib bagi seluruh kaum muslimin yang memiliki kemampuan secara finansial, fisik dan aman dalam perjalanan, dan ini membuktikan sebagai ibadah yang luar biasa dan kompleks karena membutuhkan kekuatan fisik mental dan finansial yang secara logika tidak mungkin dapat dilaksanakan oleh orang yang tidak berduit banyak.

Namun bagi kita yang beriman, hal itu sangat mungkin karena bagi Allah SWT Sang Penguasa alam ini sangatlah mudah dan berkuasa. Ingat dengan Allah tidak ada yang tidak mungkin, hanya lagi-lagi itu bagi orang imannya sudah mencukupi.

Hal itu disampaikan Ustad Amin Asngadi, M.Pd,  selaku koordinator Umum Kegiatan Manasik Haji LPIT Al Furqan Kecamatan Ambal. Sebagai bentuk pengenalan ibadah haji kepada anak didik dari sejak dini, kegiatan manasik haji ini juga dibuat semirip mungkin dengan kegiatan ibadah haji yang sebenarnya. Dari mulai memakai pakaian ihram, niat haji, membaca bacaan talbiyah (labbaikallahumma labbaik……….), wukuf, melempar jumroh, thawaf, sai’i, hingga tahalul.

“Alhamdulillah pelaksanaan manasik haji  SD Islam Terpadu Al Furqon telah dilaksanakan dengan lancer, meskipun tentunya masih banyak kekurangan, intinya ini sebagai bentuk pengenalan bagi anak-anak mengenai ibadah ahji,” jelas Amin, Minggu (9/6/2024) pagi.

Praktek manasik tersebut dilaksanakan untuk jenjang KB, PAUD, TK, SD, SMP, hingga MA yang bertempat di Kawasan Pantai Ambal, dan semuanya disetting semirip mungkin dengan pelaksanaan ibadah haji.

Adapun tujuan diadakannya manasik haji ini adalah untuk memmberikan pemahaman ilmu dasar manasik haji kepada siswa. Selain itu juga diharapkan dapat berimbas kepada orangtua siswa, sehingga bagi  yang sudah mampu bisa termotivasi untuk melaksanakan ibadah haji, serta memiliki ketertarikan untuk melaksanakan rukun islam ke-5 tersebut.

“Mulai dari memakai baju ihrom, miqot niat haji dan umroh, thoawaf mengelilingi ka’bah, minum air zam-zam, sai dari bukit shofa dan marwa, tahalul atau menggunting rambut, wukuf di arofah, mabit mencari kerikil di muzdalifah dan lempar jumrah Ula wustho dan aqobah di Mina, serta thowaf ifadah sebagai akhir kegiatan manasik ini,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *