KLIRONG, BeritaKami.com – Menjelang penerimaan mahasiswa baru, Universitas Putra Bangsa menyelenggarakan kegiatan Aksi Peduli Lingkungan berupa penanaman pohon mangrove dan pembersihan pantai. Kegiatan dilaksanakan di Kawasan Konservasi Penyu Kali Ratu, Desa Jogosimo, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen pada Kamis, 12 September 2024.
Ketua Panitia Prospek Khusnanda Ahsan menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Pekan Raya Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Prospek) Universitas Putra Bangsa 2024. Acara ini dilaksanakan untuk memperkuat kesadaran lingkungan di kalangan mahasiswa, sejalan dengan tema yang diusung tahun ini, yaitu “Global Action, Local Impact : Membangun Putra Bangsa Muda Berdaya Saing Global dengan Sadar Lingkungan.”
“Kita sebagai mahasiswa diharapkan bisa menjadi agen perubahan yang menjaga lingkungan agar lebih baik. Mengingat isu-isu kerusakan lingkungan seperti pencemaran, pemanasan global, hingga bencana alam akibat ulah manusia semakin mengkhawatirkan,” ujar Khushnanda.
Ahsan menambahkan aksi ini di ikuti sebanyak 100 mahasiswa dengan menanam 150 bibit mangrove di sekitar Muara Kali Ratu. Khushnanda juga berharap, langkah kecil ini dapat berkontribusi dalam mencegah abrasi oleh ombak serta menjadi media pembelajaran bagi mahasiswa untuk lebih mencintai alam.
Aksi penanaman pohon mangrove ini juga diharapkan menjadi langkah kecil dalam upaya mencegah abrasi pantai. Selain itu juga sebagai momen memberikan pembelajaran bagi mahasiswa tentang pentingnya menjaga ekosistem alam.
Sementara itu Pengelola Kawasan Konservasi Penyu Kali Ratu Edi Setia Tamtama, mengapresiasi inisiatif yang dilakukan para mahasiswa Universitas Putra Bangsa. Ia menyampaikan bahwa kawasan konservasi Kali Ratu masih membutuhkan banyak mangrove untuk mencegah abrasi serta menjaga ekosistem lokal. Saat ini, kawasan Kali Ratu masih dalam tahap awal konservasi, sehingga penambahan bibit mangrove sangat penting untuk keberlanjutan program.
“Penanaman mangrove ini sangat bermanfaat untuk generasi sekarang maupun mendatang, terutama dalam menahan erosi dan abrasi. Selain itu, beberapa jenis mangrove yang kita tanam, seperti Rizofora, buahnya bisa diolah menjadi kopi, selai, dan sari buah. Kami berharap ada lebih banyak pihak yang terlibat dalam pengembangan kawasan ini,” jelas Edi.
Edi juga menambahkan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan penelitian terkait karakter pasang surut air laut di wilayah tersebut, guna menentukan formula terbaik untuk penanaman mangrove lebih lanjut. Ia berharap agar lebih banyak pihak, termasuk dari kampus, terlibat dalam pengembangan kawasan ini, baik untuk penanaman maupun pemanfaatan hasil mangrove yang ditanam.
“Kita harapkan keikutsertaan dari masyarakat terutama pihak kampus untuk pengembangan mangrove hingga pemanfaatan hasil. Mungkin bisa pada pengembangan penyiapan lahan atau bisa pada pengembangan produk. Jadi kita harapkan kedepan lebih banyak pihak yang membantu untuk pengembangan kawasan serta pengembangan hasil.” imbuhnya.