KEBUMEN, BeritaKami.com – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Jawa Sekabupaten Kebumen menggelar Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dan Diseminasi Revitalisasi Bahasa Daerah jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kegiatan tersebut berlangsung di Aula SMP Negeri 7 Kebumen selama 3 hari dari tanggal 4 – 6 Juni 2024. Bimtek ini diikuti 65 Guru Bahasa Jawa SMP baik negeri maupun swasta. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan sharing antar guru bahsa jawa terkait kendala yang ada dalam kegiatan belajar mengajar khususnya dalam pengimplementasian kurikulum merdeka.
Ketua MGMP Bahasa Jawa SMP, Eko Wahyudi Mengatakan kegiatan bimtek ini dilakukan sebagai penguatan kembali sekaligus review terkait uji coba yang sudah dilakukan selama dua tahub pada tahun 2022 dan 2023 hingga 2024 ini. Sehingga guru-guru nantinya semakin yakin dan mantap bisa melaksanakan pembelajaran dengan kurikulum baru, mendukung kebijakan kementrian pendidikan.
“Pada bimtek kali ini masih dilakukan review seputar dokumen perangkat pembelajaran sekaligus dilakukan diseminasi revitalisasi bahasa daerah. Yang mana program ini masih termaktub pada program merdeka belajar pada episode ke 17 yang didukung oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah,” jelas Eko.
Adapun menurutnya, kendalanya yaitu bahasa jawa sebagai mata pelajaran muatan lokal yang seluruh dokumen perangkatnya ini mandiri, diproduksi dan dibuat oleh guru-guru berdasarkan modifikasi dari program merdeka belajar yang sudah ada, sehingga untuk menyelaraskan atau mengadaptasi yang ada di program merdeka belajar ini kesulitannya itu ada dari bahasa itu sendiri.
“Kadang kadang harus ada penyesuaian istilah. Karena istilah yang sama itu masih cukup mendominasi. Dengan sekarang menggunakan capaian pembelajaran yang tidak harus terikat oleh jenjang kelas karena sekarang menggunakan fase,” terangnya
Pihaknya menambahkan, melalui kegitan ini, setidaknya guru-guru memiliki gambaran dalam membagi konten pembelajaran yang fasenya itu 3 tahun pembelajaran. Sehingga anak didik atau siswa tidak terbebani dengan materi terlalu berat.
“Jadi anak didik atau siswa ini harus bisa menyelesaikan seluruh konten dalam waktu tiga tahun ini. Jangan sampai terbebani hanya di kelas 7 saja atau kelas 9 saja misalnya, tapi merata pada fase 3 tahun.” jelas Eko.
Dirinya juga bergarap mata pelajaran bahasa jawa tidak ketinggalan dan tidak merasa minder dengan mapel yang lain yang sudah terfasilitasi dalam aplikasi maupun struktur program nasional.
“Bahasa Jawa selaku muatan lokal ini perlu menampilkan diri sebagai identitas jawa yang layak untuk dipertahankan dan dilestarikan,” pungkasnya.
Dalam
diimplementasikan secara serentak pada tahun ajaran 2023/2024. Rencananya ini akan diterapkan mulai tahun ajaran 2022/2023 di semua mata pelajaran, terutama bahasa jawa.
“Sebetulnya ada 6 sekolah yang menjadi pilot projek, namun karena nantinya akan diterapkan di semua sekolah secara serentak pada tahun ajaran 2023/2024. Jadi kita belajar bersama sama”, kata Eko.
Untuk mempersiapkan para guru menerapkan Kurikulum Merdeka, MKKS dan MGMP telah memberikan pelataihan pembuatan Alur Tujuan Pembelajran (ATP) dan Modul Ajar. Kemudian nantinya akan diterapkan saat proses pemblajaran di kelas.
‘’Melaui pelatihan dan bimbingan teknis diharapakan semua guru mampu beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang baru dan bisa melaksanakan program program yang telah direncanakan oleh pemerintah, sehingga apa yang menjadi tujuan umum dalam Kurikulum Merdeka bisa tercapai.’’harapnya