ORARI LOKAL KABUPATEN PURWOREJO DAN BPBD KABUPATEN PURWOREJO MELAKSANAKAN MOU

PURWOREJO,Beritakami.com- Dalam menyiapkan sarana komunikasi darurat, dalam membantu kelancaran saat terjadi bencana dan paada saat kondisi darurat.Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Purworejo.melakukan penanda tanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kabupaten Purworejo

Hal itu di sampaikan oleh Ketua ORARI Kabupaten Purworejo Ernawan usai melakukan MoU, di Aula kantor BPBD kabupaten Purworejo.Pada,Selasa(6/5/2025).

Disampaikan,bahwa komunikasi disaat terjadi bencana dalam situasi darurat, kami dari ORARI Purworejo membantu kinerja BPBD memback up kelancaran komunikasi di saat infrastruktur tidak berfungsi radio komunikasi tetap bisa bekerja. Kami membantu relawan yang sedang bekerja. Satu contoh misalnya listrik terputus, tidak ada power dari seluler, Itu yang bisa digunakan hanya radio komunikasi,” kata Ernawan.

Keuntungan dari penggunaan radio komunikasi kata Ernawan, salah satunya adalah tetap mampu bekerja dalam situasi yang tidak ada sinyal seluler sama sekali, misalnya tempat- tempat terpencil seperti di gunung- gunung. Dengan situasi seperti ini kami tetap bisa komukasi, sehingga kelancaran komunikasi para relawan tetap terjaga,” ujarnya.

Lebih lanjut Ernawan menjelaskan bahwa cara kerja radio komunikasi disaat situasi kedaruratan adalah merakit jaringan kerja dengan kemampuan jarak
yang bisa ditangkap antar radio komunikasi, Artinya cepat tepat dan komunikatif.Tentunya kolaborasi antara ORARI dengan BPBD ini akan sangat membantu, tidak hanya dalam situasi kedaruratan tapi juga hal- hal lain yang berkaitan dengan kerjasama seperti pelatihan dan lain- lain.

Ernawan menambahkan,mengingat ORARI merupakan bagian dari forum pengurangan resiko bencana di BPBD dan peran kami adalah klaster komunikasi darurat. Namun kami juga punya personil , maka dibutuhkan juga personil yang mempunyai kemampuan rescue, kemampuan penyelamatan,” ucapnya.

“Anggota kami ada 180 personil yang memiliki kemampuan yang beragam.
Kami juga Satuan Rescue dan satuan penanganan bencana. Maka jika terjadi bencana berskala besar, maka peran ORARI adalah mengendalikan komunikasi antar posko lapangan melalui radio dengan relawan yang ada di depan baik dengan dapur umum, pencarian maupun evakuasi ,” kata Ernawan yang didampingi oleh Aden Kabid operasi dan teknik ORARI Purworejo.

Pada kesempatan itu Plt Kepala Pelaksana BPBD Purworejo Dede Yeni Iswantini menyampaikan sebenarnya kami menjalin kerjasama dengan ORARI sudah cukup lama, namun untuk MoU dengan organisasi , ini yang pertama kalinya. Dengan adanya kolaborasi antara BPBD dengan ORARI maka kami mempunyai kekuatan secara hukum,untuk minta bantuan manakala terjadi bencana,” katanya.

Kerjasama ini tidak hanya di bidang kedaruratan bencana saja namun juga di kesiap siagaan dan kepelatihan komunikasi agar personil kami mampu dan terampil dalam membantu korban dalam evakuasi juga terampil dalam komunikasi, bagaimana cara menyampaikan kalau terjadi bencana,” ujarnya.

Harapanya kedepan Purworejo tidak ada bencana. “Mungkin hanya merupakan satu wujud mitigasi pencegahan manakala terjadi bencana dari semua komponen sudah siap, mudahan- mudahan tidak terjadi bencana, meski Purworejo ada di ranking ke-9 tingkat kerawanan bencana, namun kita tetap berdo’ a agar selalu diberi perlindungan dari segala kebencanaan, dan selalu aman,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *