Pedagang Sapi di Kebumen Lesu Sejak Adanya Wabah PMK

KEBUMEN, BeritaKami.com – Adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) membuat bisnis pedagang sapi mengalami kelesuan. Selain membuat sapi sakit, wabah PMK juga menyebabkan harga sapi di pasaran anjlok, hingga 50 persen dari harga normal.

Pedagang sapi mengeluhkan sepinya pembeli sejak merebaknya wabah PMK. Ini pula yang dialami oleh pedagang sapi di Desa Jatimulyo Kecamatan Alian Yanuar Hidayat.

Pihaknya menegaskan sejak merebaknya kembali wabah PMK, penjualan sapi lesu. Untuk itu diharapkan petani melaksanakan vaksinasi. Ini untuk mencegah wabah semakin merebak.

“Hingga kini vaksinasi masih menjadi solusi yang baik untuk peternak. Jika sapi sehat tentunya bisnis tidak lagi lesu,” tuturnya, Kamis (23/1).

Disampaikannya, sebelum PMK, pihaknya dapat menjual sapi hingga 20 ekor setiap minggunya. Namun kini paling banter hanya lima hingga enam ekor saja.

“Lesu sekali, mudah-mudahan kedepan dapat kembali stabil. Ini mengingat empat bulan lagi Hari Raya Idul Adha,” paparnya.

Untuk pencegahan, pihaknya rutin melaksanakan penyemprotan disinfektan. Ini diharapkan dapat mencegah penyebaran PMK. Selain itu pemberian vitamin dan jamu tradisional juga penting untuk meningkat daya tahan ternak.

“Untuk peternak muda, PMK jangan sampai menjadi kendala. Peternak muda harus tangguh, dalam menghadapi beragam persoalan,” terangnya.

Terkait vaksinasi sebelumnya Pemkab Kebumen terus menggencarkan vaksinasi. Kepala Distapang Kebumen Teguh Yuliono menyampaikan awal tahun 2025, pihaknya mendapatkan bantuan vaksin PMK sebanyak 1.100 dosis.

“Sebagai upaya pencegahan kami masih fokus melaksanakan program vaksinasi. Untuk awal tahun ini mendapat total 1.100 dosis vaksin,” ucap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *