PKB Kebumen Gelar Tasyakuran atas Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional untuk Syaikhona Kholil dan Gus Dur

Kebumen, BeritaKami.com – Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Kebumen menggelar tasyakuran dan doa bersama sebagai ungkapan rasa syukur atas penetapan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Syaikhona Kholil Bangkalan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.

Acara tersebut digelar di Kantor DPC PKB Kebumen, Selasa (11/11/2025). Selain doa bersma juga dilakukan pemotongan tumpeng sebagi sombolis.

Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kebumen, Gus Hakim Musyaffa, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas penganugerahan tersebut. Menurutnya, kedua tokoh tersebut memiliki peran besar dalam sejarah perjuangan bangsa dan perkembangan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin di Indonesia.

“Alhamdulillah, hari ini DPC PKB Kebumen menggelar tasyakuran atas ditetapkannya dua tokoh penting dalam Nahdlatul Ulama, yaitu Bapak KH Kholil Bangkalan dan mantan presiden kita KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur,” ujarnya.

Gus Hakim menilai, sosok Gus Dur merupakan figur yang luar biasa dalam memperjuangkan nilai-nilai pluralisme, demokrasi, dan kebebasan berpendapat di Indonesia.

Ia mengenang masa kepemimpinan Gus Dur sebagai Presiden RI yang memberikan ruang kebebasan bagi masyarakat, termasuk insan pers, setelah masa panjang pembatasan di era sebelumnya.

“Ketika Gus Dur menjadi presiden, luar biasa sekali kebebasan yang diberikan. Kalau dulu zaman Orde Baru kebebasan sangat ditekan, di masa Gus Dur justru wartawan bebas, masyarakat bebas berbicara. Itu contoh nyata demokrasi,” jelasnya.

Dirinya juga menegaskan bahwa penetapan Gus Dur dan Syaikhona Kholil sebagai Pahlawan Nasional menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Nahdlatul Ulama (NU). Terlebih, Gus Dur merupakan bagian dari keluarga besar tokoh-tokoh besar bangsa yang juga telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional — mulai dari ayahnya KH Wahid Hasyim hingga kakeknya KH Hasyim Asy’ari, pendiri NU.

“Sebagai warga Nahdliyin, kita sangat bangga. Keteladanan mereka harus kita jadikan uswatun hasanah — contoh dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, dan berbangsa,” tambahnya.

Lebih lanjut, Pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah Wonoyoso itu menjelaskan bahwa Syaikhona Kholil Bangkalan merupakan sosok ulama besar yang dikenal sebagai “gurunya para kiai”. Murid-murid beliau banyak yang kemudian menjadi tokoh besar Islam di Indonesia, termasuk para pendiri Nahdlatul Ulama.

“Syaikhona Kholil itu terkenal sebagai guru dari para ulama besar di Indonesia. Murid-muridnya menjadi tokoh-tokoh penting, sehingga beliau disebut gurunya para kiai. Penghargaan ini sangat layak, bahkan lebih dari sekadar gelar pahlawan,” tuturnya.

Melalui kegiatan tasyakuran ini, PKB Kebumen berharap semangat perjuangan dan keteladanan Gus Dur serta Syaikhona Kholil dapat terus menginspirasi kader PKB dan masyarakat luas untuk menjaga nilai-nilai kebangsaan, keagamaan, dan kemanusiaan.

“Kita harus meneladani perjuangan beliau-beliau dalam mempersatukan bangsa, menjaga nilai toleransi, dan memperkuat nasionalisme,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *