PURWOREJO, BeritaKAmi.com – Calon Wakil Bupati Purworejo, Dion Agasi Setiabudi menghadiri acara konsolidasi jaringan perempuan Nahdliyin Kecamatan Gebang, di Gedung Pertemuan NU, Berjan, Lugosobo, Kecamatan Gebang, Senin (30/9).
Dalam konsolidasi itu, Dion Agasi menyampaikan visi misi dari pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Purworejo, Yuli Hastuti-Dion Agasi Setiabudi.
Dalam kesempatan itu, dirinya menegaskan bahwa Yuli-Dion satu-satunya paslon Bupati dan Wakil Bupati Purworejo yang mencantumkan komitmen Purworejo Religius dalam visi misinya.
“Dalam visi misi kami, bisa dilihat di web KPU, satu-satunya visi misi yang dicantumkan purworejo religius hanya ada di paslon Yuli-Dion,” tegas Dion dihadapan para perempuan Nahdliyin.
Purworejo religius tersebut, lanjutnya, bisa diwujudkan dengan kerjasama yang baik antara pemerintah, dan para kaum perempuan. Menurut Dion, peran perempuan sangat vital dalam membentuk akhlak dan karakter generasi penerus bangsa.
“Membangun komitmen bersama dengan jaringan perempuan nahdliyin, tidak hanya bersama hingga coblosan tetapi sampai 5 tahun kedepan. Pembangun Purworejo kedelan tidak menitikberatkan ke pembangunan fisik saja, tetapi membangun akhlak, karalter, keimanan generasi penerus bangsa kita,” papar Dion.
Lebih lanjut, Dion mengatakan, akhlak dan karakter anak sangat terpengaruh kemajuan zaman yang berjalan pesat dan tidak bisa dihindari. Smartphone saat ini juga bisa diakses oleh bebagai kalangan. “Itu bisa bermanfaat, tetapi juga bisa ada dampak negatif, kita tidak bisa mengawasi anak kita 24 jam. Maka kedepan bagaimana kita menggulangi dampak negatif. Peran fatayat, muslimat jadi sangat vital, karena penguatan yang tidak kalah penting adalah lembaga keluarga, ibu adalah orang pertama yang mendidik generasi penerus bangsa,” katanya.
Selain itu, kata Dion, pihaknya juga komitmen untuk penguatan kelembagaan pada madrasah dan pondok pesantren. Penguatan peran perempuan hingga lembaga pendidikan tersebut tentunya juga akan didukung dengan pendanaan dari pemerintah daerah.
“Penguatan pendidikan, baik madrasah negeri maupun swasta, lalu juga ponpes, ketika landasan hukum sudah kita siapkan maka nanti tinggal kita jalankan. Penguatannya melalui kelembagaan perempuan, dengan dukungan anggaran APBD p
Purworejo. Dengan sentuhan kebijakan pemerintah, maka membentuk karakter anak akan semakin efektif, maka bisa diwujudkan Indonesia Emas,” katanya.
Wujud dari visi misi Purworejo religius lainnya adalah pemberian insentif bagi guru ngaji, serta pemberangkatan umroh bagi guru ngaji yang berprestasi di Purworejo.
“Anak-anak juga mayoritas mengaji di kyai yang ada di desa, dan biasanya pak kyai tidak mematok harga, tidak mengharapkan apapun, maka peran pemerintah harus hadir, maka kita menaikkan distribusi insentif guru ngaji, sekarang Rp 125 rb dipotong pajak, kita akan tambah, kita naikkan. Lalu sebarannya belum semua memperoleh, maka kita akan perluas agar semakin banyak yang menerima. Banyak juga guru ngaji yang tidak bisa haji atau umroh, maka kami akan ada program pemberangkatan umroh bagi guru ngaji setiap tahunnya,” papar Dion.
Konsolidasi tersebut juga dihadiri oleh tokoh masyarakat Purworejo, yang juga politisi Partai Nasdem, Muhamad Abdullah, tokoh perempuan Nahdliyin Purworejo, Nurul Komariyah, serta para tamu undangan lainnya.
“Kita konsolidasi jaringan perempuan Nahdliyin di Purworejo, kita giatkan di 8 titik nantinya,” kata Nurul, yang juga politisi PKB ini.
Kegiatan ini, kata Nurul, untuk merekatkan silaturahmi perempuan nahdliyin yang berasal dari berbagai organisasi. Menurutnya, visi misi yang dibawa Yuli-Dion yakni Purworejo Religius sangat mendukung keberadaan dan keberlangsungan para perempuan Nahdliyin di Purworejo.
“Pilkada ini juga menjadi momen penting bagi organisasi perempuan nahdliyin, organisasi ini butuh eksistensi dan jaringan, bagaimana kita bisa mempunyai pemimpin yang bisa mendukung eksistensi organisasi masing-masing,” tandasnya.