PURWOREJO,Beritakami.com – Kecamatan Kaligesing kini memiliki Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pertama yang dikelola Yayasan Berkah Mashlahatul Ummah.
Peresmian ini berlangsung di Desa Tlogoguwo, Kecamatan Kaligesing, pada Sabtu (04/11/2025), ditandai dengan prosesi pemotongan tumpeng dan pemotongan pita
oleh Staf Ahli Badan Gizi Nasional (BGN), Kolonel (Purn) Kuswanto.
Agus Muzamil sebagi Ketua Yayasan Berkah Mashlahatul Ummah, menyampaikan rasa syukur atas peresmian tersebut. Menurutnya, keberadaan SPPG sudah lama dinantikan masyarakat Kaligesing.
“Alhamdulillah, ini akhirnya terwujud. Mulai Senin besok, kita siap mendistribusikan 3.300 porsi makanan bergizi setiap hari untuk anak-anak di 62 sekolah se-Kaligesing, mulai dari TK/PAUD, SD/MI, SMP/MTs hingga SMA,” katanya.
Agus menambahkan, operasional SPPG ditopang oleh 50 relawan dan telah berkoordinasi dengan Puskesmas serta Korwilcambidik setempat. Infrastruktur dapur dan sarana fisik juga sudah siap. Tidak hanya menyediakan makanan sehat, pihak yayasan juga menambahkan nilai spiritual melalui kegiatan khataman Al-Qur’an setiap bulan.
“Kami ingin bukan sekadar menyiapkan makanan bergizi, tetapi juga penuh berkah dan barokah,” ujarnya.
Peluncuran SPPG Kaligesing turut dihadiri oleh berbagai pihak, antara lain perwakilan Dandim Purworejo, Camat Kaligesing, Danramil Kaligesing, Kapolsek Kaligesing, Ketua Polosoro Kaligesing, kepala sekolah se-Kaligesing, tokoh masyarakat, serta warga Desa Tlogoguwo.
Kehadiran dapur gizi ini menjadi satu-satunya di Kecamatan Kaligesing, sekaligus diharapkan menjadi contoh bagi wilayah lain.
“Pengelolaan SPPG Kaligesing kami lakukan bersama tim. Saya sebagai Ketua Yayasan Berkah Mashlahatul Ummah didampingi Pak Nanang Mustofa sebagai Pembina, Bu Royanah sebagai Bendahara, Mas Danang sebagai Sekretaris dan Mas Wahyu Kurnianto sebagai Pengawas. Alhamdulillah semua kompak mendukung jalannya program ini,” ujar Agus Muzamil.
Sementara itu, Staf Ahli BGN, Kolonel (Purn) Kuswanto, menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif yayasan dan masyarakat Kaligesing. Ia menegaskan pentingnya sinergi dalam menyukseskan program nasional pemenuhan gizi yang dicanangkan Presiden Prabowo.
“Ujung tombak program ini ada di dapur-dapur SPPG. Jangan ada ego sektoral. Semua harus kompak karena tugas ini mulia memastikan anak-anak sekolah kita tercukupi gizinya untuk menuju Indonesia Emas 2045,” tuturnya.
Lebih lanjut, Kuswanto mengingatkan pengelola SPPG agar disiplin dalam menjalankan SOP, mulai dari pengecekan bahan pangan hingga proses memasak. Menurutnya, disiplin dan evaluasi rutin sangat penting untuk menjaga kualitas makanan.
“Kalau semua prosedur dijalankan dengan benar, insya Allah akan terhindar dari kendala,” tegasnya.
Kuswanto juga menyoroti dampak positif SPPG terhadap masyarakat secara luas. Selain memberi manfaat langsung bagi anak-anak sekolah, keberadaan dapur gizi juga mendorong ekonomi lokal.
“Program ini menyerap tenaga kerja dan membuka peluang bagi petani serta pelaku usaha kecil seperti pengrajin tempe, tahu, telur, dan sayuran. Dampaknya sangat luar biasa,” jelasnya.
Kehadiran SPPG Kaligesing menjadi tambahan penting dalam upaya percepatan pemenuhan gizi, sekaligus bukti nyata semangat gotong royong masyarakat di wilayah perbukitan.
Dengan berjalannya program ini, masyarakat Kaligesing berharap anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing, sekaligus mendukung visi Indonesia Emas 2045.