Teknologi PATS dari PT Agros Global Indonesia Bantu Petani Kebumen Wujudkan Panen Tiga Kali Setahun

KEBUMEN,Beritakami.com — Sinar matahari yang selama ini hanya terasa terik di siang hari, kini menjadi sumber kehidupan baru bagi para petani di Desa Banjurpasar, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen.

Melalui inovasi Pompa Air Tenaga Surya (PATS) dari Agros Global Indonesia, petani di desa ini berhasil memanfaatkan energi terbarukan untuk mengairi sawah mereka tanpa harus bergantung pada bahan bakar minyak.

Kehadiran teknologi ramah lingkungan ini menjadi tonggak penting dalam program Intensifikasi Pertanian (IP 300) yang memungkinkan petani menanam padi hingga tiga kali dalam setahun tanpa adanya jeda tanam palawija.

Sebelumnya, sebagian besar lahan pertanian di Banjurpasar hanya dapat ditanami dua kali karena keterbatasan pasokan air saat musim kemarau. Untuk musim tanam ketiga, biasanya para petani menanam palawija sebelum adanya PATS.

Kini, berkat dukungan teknologi PATS, semangat para petani di bawah naungan Kelompok Tani (Poktan) Margo Rahayu kian meningkat. Mereka tidak hanya berhemat energi, tetapi juga mampu meningkatkan produktivitas setiap tahunnya.

Penyuluh pertanian Kebumen, Ahmad Taofik, menyampaikan bahwa program rintisan IP 300 di Desa Banjurpasar dimulai sejak tahun 2022 dengan hasil yang terus menunjukkan peningkatan signifikan.

“Mulai tahun 2022 hasilnya 6,5 ton per hektare dan terakhir meningkat pada tahun 2025 menjadi 8,9 ton per hektare berkat penggunaan PATS,” kata Ahmad Taofik saat ditemui di lokasi panen raya di Desa Banjurpasar, Kamis (30/10/2025).

Melalui kemitraan dengan PT Agros Global Indonesia, Desa Banjurpasar kini memiliki enam titik pemasangan PATS yang beroperasi aktif. Sistem pembayarannya pun dirancang ringan — petani cukup mencicil empat kali saat panen, sehingga tidak memberatkan biaya operasional.

Teknologi ini mengusung konsep “nol BBM” (bahan bakar minyak) karena sepenuhnya memanfaatkan tenaga surya untuk mengalirkan air ke sawah. Selain menghemat biaya hingga 100 persen dibandingkan pompa diesel, sistem ini juga menekan emisi karbon dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Bupati Kebumen, Hj. Lilis Nuryani, yang diwakili Sri Kuntarti selaku Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda, mengapresiasi langkah inovatif tersebut. Pihaknya mendukung penuh program pompanisasi menggunakan tenaga surya ini.

“Inovasi seperti ini membuktikan bahwa pertanian bisa maju tanpa harus merusak alam. Petani kita tidak lagi takut kekeringan karena air kini mengalir dari tenaga surya,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Agros Global Indonesia, Uta, menegaskan bahwa PATS bukan sekadar alat, tetapi merupakan solusi masa depan pertanian.

“Dengan pompa bertenaga surya, petani bisa menanam lebih sering, berproduksi lebih efisien, dan tetap menjaga keseimbangan alam,” katanya.

Dengan luas sawah mencapai 114 hektare, Desa Banjurpasar kini menjadi contoh sukses penerapan teknologi hijau di sektor pertanian. Para petani optimistis bisa terus memperluas area IP 300 hingga mencakup seluruh wilayah desa dalam beberapa tahun mendatang.

“Dulu kami khawatir air kering di musim kemarau. Sekarang, berkat PATS, sawah tetap hijau bahkan saat langit cerah tanpa hujan,” tutur Imam Ariwibowo, salah satu petani anggota Poktan Margo Rahayu.

Imam menyebut, penggunaan PATS bisa menghemat hingga Rp2 juta setiap musim tanam ketiga. Penghematan itu didapat karena petani tidak lagi membeli solar untuk pengairan.

“Biasanya musim tanam ketiga kami bisa menghabiskan sekitar Rp2 juta untuk mengairi 500 ubin sawah, tapi kini sudah nol biayanya,” kata Imam.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *