Kebumen, BeritaKami.com – Wakil Bupati Kebumen, Zaeni Miftah, meresmikan kelompok tani muda Green Genk Farming di Balai Desa Grenggeng, Kecamatan Karanganyar, Sabtu (4/10/2025).
Kelompok tani muda ini merupakan inovasi Pemerintah Desa Grenggeng dalam menggerakkan generasi muda agar tertarik terjun ke dunia pertanian modern.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Anggota Komisi XII DPR RI Aqib Ardiansyah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kebumen, Forkopimcam Karanganyar, serta anggota Green Genk Farming.

Usai peresmian, Wabup bersama rombongan meninjau langsung kegiatan pertanian di Desa Grenggeng. Di lokasi, terlihat berbagai alat dan mesin pertanian (alsintan) modern seperti traktor remote, traktor perahu, drone pengusir burung, serta mesin semprot “racing” dengan jangkauan semburan hingga enam meter.
Wakil Bupati Zaeni Miftah menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif Pemerintah Desa Grenggeng yang mampu memanfaatkan dana desa sebesar 20 persen untuk mendukung ketahanan pangan dan modernisasi pertanian.
“Penggunaan dana desa di Grenggeng ini sudah tepat sasaran. Modernisasi alat pertanian seperti traktor remote dan traktor perahu bisa digunakan untuk masa tanam (MT1 dan MT2) maupun proses pemupukan,” ujar Zaeni.
Menurutnya, keberadaan kelompok tani muda ini menjadi harapan baru regenerasi petani di Kebumen.
“Kalau kita melakukan modernisasi alat-alat pertanian, tentu akan menarik minat anak muda untuk menjadi petani sejati. Siapa lagi yang akan menggantikan generasi petani kita kalau bukan anak muda?” tambahnya.

Sementara itu, Aqib Ardiansyah, Anggota Komisi XII DPR RI dari Dapil VII Jateng, mengaku bangga atas inovasi dan kolaborasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Desa, dan masyarakat Grenggeng.
“Ini adalah bentuk kreativitas anak muda yang luar biasa untuk akselerasi swasembada pangan—sejalan dengan visi Presiden Prabowo. Kita di DPR akan mendukung secara teknis dan berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten agar program seperti ini bisa direplikasi di daerah lain,” jelas Aqib.
Ia juga menyampaikan akan melaporkan inisiatif ini kepada Menteri Desa PDTT agar mendapatkan dukungan lanjutan dari pemerintah pusat.
“Kita ingin hal baik seperti ini bisa terus disupport dan dimasifkan di tingkat nasional,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Grenggeng, Eri Lisiawan, menuturkan bahwa program Green Genk Farming merupakan bagian dari konsep pertanian terintegrasi yang menggabungkan sektor pertanian, perikanan, dan peternakan.
“Selain sapi dan kambing, nanti juga akan dikembangkan ternak ayam petelur. Kotorannya akan diolah menjadi pupuk organik, sehingga sistemnya saling terhubung dan berkelanjutan,” ujarnya.
Eri menambahkan, Desa Grenggeng tidak hanya fokus pada corporate farming untuk padi biasa, namun juga akan menghasilkan padi sehat dengan perlakuan organik.
“Selama ini Grenggeng dikenal dengan produk anyaman pandan. Ke depan, kami ingin produk pangan berupa padi sehat juga menjadi produk unggulan desa,” kata Eri.
Diharpakan keberadaan Green Genk Farming bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menggerakkan potensi anak muda untuk mewujudkan pertanian modern, efisien, dan berkelanjutan di Kabupaten Kebumen.