KEBUMEN, BeritaKami.com – Kurangnya intensitas hujan akhir-akhir ini, membuat sebagian lahan pertanian di Kabupaten Kebumen kembali mengering. Para petani yang sudah terlanjur menyemai padi pun harus merugi, akibat kurangnya pasokan air untuk pertanian.
Mengeringnya lahan pertanian, terlihat di area persawahan Kelurahan Jatiluhur dan sejumlah desa lain di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Para petani mengaku cukup kesulitan mendapatkan air sejak satu bulan lalu.
“Sangat-sangat berdampak karena apa, jelas setok pangan untuk pribadi masing-masing sudah banyak yang habis, ya perhitungannya sudah bisa tanam lagi harapannya tiga bulan kedepan panen tapi kenyataannya seperti ini juga menambah beban pikiran bagi para petani khususnya,” jelas Sehat Mukiyono, Ketua Kelompok Tani Margoraharjo Kelurahan Jatiluhur, Kamis (28/12/2023).
Akibat hujan yang tak kunjung turun dan dampak El Nino, ribuan hektar lahan yang telah siap untuk ditanami, harus kembali mengering. Bahkan kondisi tanah kini, kembali terlihat pecah pecah, karena tidak kunjung turun hujan.
Musim hujan sebenarnya, sudah mulai sejak bulan November lalu, dan para petani sudah mulai menyemai padi, untuk musim tanam pertama. Namun, akhirnya musim tanam harus kembali mundur, karena kurangnya air, bahkan aliran irigasi dari waduk sempor tidak mencukupi untuk penanaman.
“Ya sebagian sudah ada yang menyemai, kemarin hujan pertama di bulan November itu sekitar tanggal 5, itu hujannya cukup deras, diperkirakan akan berlanjut tapi kenyataanya begitu tanggal 6 sampai sekarang ini hujan sudah berhenti sama sekali tidak ada turun jadinya ya kering semuanya,” imbuhnya.
Menurut petani, apabila musim tanam normal seharusnya tiga bulan kedepan, akan kembali panen raya padi. Namun, hingga kini intensitas hujan kembali menurun, sehingga dikhawatirkan stok pangan, akan kembali menipis.