KEBUMEN, BeritaKami – Sering langkanya pupuk baik subsidi maupun non subsidi, mendorong petani di Desa Tepakyang Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen Jawa Tengah memiliki keinginan tinggi untuk membuat Pupuk Organik Granul (POG) sendiri.
Kepala Desa Tepakyang, Arbani Senin 29 Mei 2023 mengatakan adanya kelangkaan pupuk yang sering dikeluhkan para petani, pemerintah desa setempat mengajak petani untuk berdaulat pangan, yang nantinya bisa membuat benih sendiri dan pupuk sendiri.
“Kami ingin berdaulat pangan, bisa membuat benih sendiri dan pupuk organik sendiri”, kata Arbani
Sebelumnya sejak bulan April lalu sudah dibentuk kelompok untuk melakukan uji coba dengan menggunkan perlatan sederhana dan kemudian kembali di lanjutkan untuk produksi dengan skala yang lebih besar. Pupuk organik granul tersebut juga sudah diaplikasikan ke berbagai tanaman dan hasilnya cukup baik.
“Sementara kemarin masih menggunkan molen yang untuk bangunan, jadi masih belum maksimal. Kalau menggunakan mesin khusus pastinya bisa mempercepat proses produksi”, imbuhnya.
Meski demikian, dirinya berharap cita-cita Desa Tepakyang untuk bisa berdaulat pangan bisa tercapai. Dan hasil produksi Pupuk saat ini bisa digunakan untuk Musim tanam yang akan datang.
“Untuk musim tanam yang akan datang, kami akan berikan benih dan pupuk organik gratis”, tuturnya.
Sementara itu Sudiro Ketua Tim produksi POG menjelaskan untuk bahan baku pembuatan POG didapatkan di lingkungan desa sekitar diantaranya kotoran sapi, pelepah pisang, jerami, dolomit, kokopit, arang sekam, tanah merah, serta Pupuk Organik Cair (POC) buatan sendiri.
“Kalau sementara ini semua bahan baku mulai dari tlepong sapi jerami kita masih ambil dari dalam desa”, jelasnya.
Dalam sehari, bersama 11 petani lainya mampu memproduksi 10 meter kubik bahan untuk pupuk yang difermentasikan selama 21 hari. Setelah 21 hari baru bisa di olah menjadi pupuk granul.
“Kalau dkalkulasi 10 kubik bisa jadi pupuk sekitar 10 ton”, pungkasnya.