Dua Bulan, Harga Domba Anjlok 40 Persen Diperlukan Standarisasi Harga Daging Domba

KEBUMEN, BeritaKami.com – Dalam kurun waktu dua bulan ini, harga domba anjlok. Tidak main-main penurunan harga terjadi hingga 40 persen. Kondisi tersebut membuat peternak domba mengalami kerugian.

Hal ini pula yang dirasakan oleh salah satu peternak domba Taufikur Rahman (55) warga Jatimulyo Petanahan. Pihaknya menyampaikan baru saja menjual dua domba seharga Rp 2,5 juta. Padahal umumnya dengan usia segitu harga mencapai Rp 3,5 juta. Bahkan domba yang semula harga Rp 1,8 juta, kini hanya laku Rp 1 juta saja.

“Harga sudah tidak turun lagi, melainkan anjlok. Selain murah, domba juga sulit dijual,” tuturnya, Jumat (7/2).

Taufikur Rahman sendiri kini kini memiliki 21 ekor domba. Padahal di sisi lain trend beternak domba sedang naik daun. Namun begitu harga justru anjlok.

“Banyak pembeli yang tidak mau membeli. Pelan sekali pembeliannya,” terangnya.

Sementara itu Kades Jatimulyo Sabit Banani membenarkan adanya penurunan harga domba tersebut. Ini terjadi kisaran dua bulanan. Meskipun penurunan secara bertahap terjadi sejak lebaran haji 2024 silam.

Sabit Banani juga mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Bagaimana tidak di tengah puncaknya paceklik, seharusnya domba bisa dijadikan cadangan kehidupan bagi petani di desa. Namun demikian kini domba tidak mendapatkan harga yang sesuai bagi peternak.

“Disinilah pentingnya standarisasi harga dari pemerintah. Seharusnya ada standarisasi harga daging domba perkilo meskipun kondisi di masa paceklik,” ungkapnya.

Dengan tidak pernah adanya standarisasi harga pemerintah, artinya negara tidak mempertimbangkan keberlanjutan peternak domba.

“Didesa ini terdapat 185 peternak dengan 1.200 kambing domba. Kini sedang puncak paceklik dan harga anjlok. Kalau harga domba timbang hidup idealnya Rp 55-65 ribu perkilo,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *