SEMARANG, BeritaKami.com – Polda Jateng | Guna memberikan gambaran kepada masyarakat melalui awak media, Polda Jateng menggelar Konferensi Pers Hasil Pelaksanaan Operasi Lilin Candi (OLC) 2023 di Balai Wartawan Mapolda Jateng pada hari Kamis, (4/1/2024) siang. Kegiatan tersebut dipimpin oleh Dirlantas Kombes Pol Sonny Irawan didampingi Kabidhumas Kombes Pol Satake Bayu yang memaparkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan operasi yang berjalan selama 12 hari sejak tanggal 22 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024.
Secara umum, Kabidhumas menyebut OLC 2023 digelar guna mengamankan kegiatan masyarakat di Jawa Tengah baik ibadah maupun liburan selama Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Kegiatan operasi melibatkan sebanyak 15 ribu personil gabungan Polri, TNI seta stakeholder terkait yang tergelar di 278 Pos baik itu Pos Pam, Pos Yan dan Pos Terpadu.
Pihaknya menyebut bahwa selama pelaksanaan operasi tidak terdapat kejadian menonjol yang terjadi di masyarakat baik itu aksi teror, pengamanan tempat ibadah dan objek wisata, serta pengaturan arus mudik dan balik masyarakat.
“Selama OLC 2023 bahkan berhasil menurunkan jumlah kecelakaan lalu lintas dibanding OLC 2022. Jumlah kejadian saat OLC 2023 mencapai 401 kasus atau turun 31 % dari 579 kasus kecelakaan saat OLC 2022,” ungkap Kabidhumas.
Selanjutnya Dirlantas menjelaskan bahwa Operasi Lilin merupakan Operasi Kemanusiaan sehingga lebih mengedepankan giat preemtif dan preventif dibanding upaya penegakan hukum. Dirinya juga mengungkap bahwa saat Arus Mudik dan Balik musim liburan Nataru, alur trans jawa melalui jalan Tol Jawa Tengah berjalan dengan aman dan lancar serta tidak ada kejadian menonjol.
Adapun kondisi arus lalin selama Nataru, puncak arus mudik terjadi pada tanggal 23 Desember 2023 dengan jumlah kendaraan yang melintas sebanyak 51 ribu. Puncak tertinggi arus mudik berlangsung pada pukul 12.00 hingga 15.00 WIB dengan jumlah per jam mencapai 3.000 kendaraan yang melintas.
“Hal ini berdasarkan data pantauan Traffic Acounting yang dimiliki oleh Jasa Marga. Sedangkan puncak arus baliknya terjadi pada tanggal 1 Januari 2024 dengan jumlah lintasan harian mencapai 38 ribu kendaraan. Puncak jamnya pada pukul 11.00 hingga 15.00 WIB terdapat 2.500 – 2.800 kendaraan yang melintas per jam,” ungkap Dirlantas.
Guna menghadapi hal tersebut, pihaknya bersama stakeholder yang terkait telah merumuskan cara bertindak (CB) yang disesuaikan dengan kondisi di Lapangan. Dan selama Ops Lilin Candi 2023, CB yang dilakukan masih dalam tahap normal.
“Tidak ada yang melakukan rekayasa lalu lintas termasuk Contra Flow ataupun One Way. Masih tahapan gelaran personil di lapangan dan Tim Urai Kemacetan yang melaksanakan pengaturan dan patroli. Termasuk membuka pintu Tol tambahan, semua itu masih dalam tahap normal,” ungkapnya.
Melalui evaluasi Ops Lilin Candi 2023 yang telah dilakukan, diharapkan pada saat pelaksanaan Ops Ketupat mendatang pihaknya telah siap mengantisipasi kemungkinan terburuk yang terjadi dalam rangka mudik lebaran. Dalam hal ini upaya pemberlakukan One Way secara nasional guna melancarkan arus kendaraan yang melintas.
“Jadi misalkan traffic acounting yang berada di Semarang (Kalikangkung & Banyumanik) mencapai 4 ribu kendaraan selama 2 jam berturut-turut, dan lintasan kendaraan di Cikatama mencapai 6 ribu kendaraan selama 2 jam berturut-turut, maka dari Korlantas akan memberlakukan One Way secara nasional. Alhamdulillah kemarin saat Ops Lilin Candi 2023 tidak terjadi dan masih dalam batas normal,” jelasnya.
Pihaknya juga melakukan kerjasama dengan pihak rest area untuk memberlakukan buka tutup di sejumlah rest area guna mengatasi keterbatasan tempat parkir. Termasuk memberikan himbauan kepada masyarakat tentang lokasi Pom Bensin berjalan dan Mobile Urinoir di sepanjang rute perjalanan.
“Jadi masyarakat yang ingin buang air dan isi BBM tidak harus masuk ke rest area, tapi kita juga siapkan di sejumlah titik di sepanjang rute perjalanan. Kita juga kerjasama dengan Pertamina untuk menambah Mobiling Pertamina. Kemarin (saat Ops Lilin Candi) disiapkan 2 unit, kedepan kami minta setidaknya ada 10 unit (saat Ops Ketupat Candi),” tandasnya.