KEBUMEN, BeritaKami.com – Cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini menyebabkan sejumlah harga sayur mayur mengalami kenaikan. Kondisi ini menurut pedagang terjadi sejak akhir Desember 2023 hingga awal tahun ini.
Di awal tahun 2024, sejumlah kebutuhan pangan seperti sayuran kondisinya cenderung naik. Meski ada beberapa komoditi pangan yang turun, namun tak sedikit kebutuhan pangan yang harganya terus naik. Cabai merah besar dan cabai merah kriting yang semula Rp. 30.000 per kilogram naik menjadi Rp.70.000 per kilogram.
Cabai Rawit yang semula Rp. 20.000 kini naik menjadi Rp. 50.000 per kilogram, meski naik cukup signifikan namun ketersedianya kian berkurang. Sedangkan untuk Bawang merah justru mengalami penurunan dari Rp. 50.000 menjadi Rp. 30.000 per kilogram.
“Harganya cabai naik terus mas, cabai rawit tadinya bisa sampai Rp.20.000 sekarang Rp.50.000 tapi stoknya juga langka,” Kata Wiji salah seorang pedagang di Pasar Tumenggungan Kabupaten Kebumen, Rabu (24/1/2024).
Kondisi cuaca yang tidak menentu, panas dan hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi berkepanjangan membuat sejumlah tanaman sayuran rusak dan menyebabkan harga naik. Selain itu, kondisi saat ini juga menyebabkan pasokan dari petani berkurang.
“Karena musim hujan jadi pasokannya berkurang, barangnya rusak dan banyak petani gagal panen, tapi kalau untuk pembeli eceran sih malah semakin banyak , karen setelah natal tahun baru sekarang rajaban,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Rofik, pedangang sayur mayur di Pasar Tumenggungan. Akibat cuaca ekstrim akhir-akhir ini membuat kenaikan berbagai komoditi sayuran.
“Seledri naik dari Rp.15.000 Rp.45.000, Tomat tadinya Rp.5.000 sekrang Rp. 15.000, Kentang juga naik dari Rp. 13.000 menjadi Rp.18.000 per kilogramny,” Ujar Rofik.
Sementara untuk jenin sayuran lainya seperti brokoli, kobis dan sawi dan wortel hingga saat ini harganya masih stabil.
“Ya karena hujan terus si mas, pembeli banyak berkurang karena mahal,” pungkasnya.