K.H. Munajat : “Tegakkan Shalat, Wujudkan Daulat Rakyat”

KEBUMEN, – Masjid Nurul Falaah Desa Kedungpuji, Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen, menjadi saksi sebuah peristiwa monumental dalam pengajian Peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW Tahun 1445 Hijriah, Ahad (28/1/2024) siang. Lebih dari 700 warga desa Kedungpuji dan sekitarnya turut meramaikan acara yang memukau itu.

Dalam suasana khidmat, K.H. Munajat, seorang pembicara terkemuka dari Jatinegara, Kecamatan Sempor, memberikan pengajaran yang menginspirasi dengan tema *”Tegakkan Shalat, Wujudkan Daulat Rakyat”.* Acara berlangsung lancar, menciptakan momen berharga yang memperkuat ikatan spiritual dan sosial dalam masyarakat setempat.Acara dimulai dengan penampilan yang memukau dari santriwan-wati TPQ Nurul Falaah, yang menghadirkan suasana penuh keceriaan dan semangat keagamaan. K.H. Munajat memberikan pengajian yang menginspirasi, menyentuh, dan memberi pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya menjaga kualitas ibadah, terutama shalat, sebagai tiang penyangga kehidupan umat Islam.

Ketua Takmir Masjid Nurul Falaah Desa Kedungpuji, Bambang Purwanto, S.Ag., dengan penuh semangat menegaskan pentingnya kesadaran dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam ungkapannya, “Mikire duniane enak, tapi mboten mikir piye bar mati enak, niku kadang mboten dipikiraken,” ujarnya.

Bambang mengajak untuk merenung bahwa hidup harus lebih dari sekadar kesenangan duniawi semata. Untuk mewujudkan makna yang lebih dalam, Bambang mengusung Gerakan 5 M yang mencakup membaca, memahami, menghafalkan, mengamalkan, dan mendakwahkan Al-Quran. Dengan tekad kuat untuk menjalankan gerakan ini, pihaknya yakin bahwa tegaknya shalat dapat menjadi pondasi kokoh dalam mencapai daulat rakyat, sejalan dengan tema yang diusung.

Melalui Gerakan 5 M, Bambang mengajak masyarakat dan jamaah untuk mendalami ajaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.

“Tegakkan shalat, wujudkan daulat rakyat, menjadi panggilan untuk menjadikan shalat sebagai titik awal dalam mencapai kehidupan yang penuh berkah.” tegasnya.

Menurutnya, dengan meresapi nilai-nilai Al-Quran dan menjadikannya pedoman hidup, masyarakat dapat meraih barokah Allah dan membangun daulat yang kokoh.

“Kita yakin bahwa kesadaran kolektif dalam menjalankan Gerakan 5 M akan menciptakan masyarakat yang lebih bermartabat, berdaulat, dan penuh berkah.” imbuhnya.

Sementara itu, Dalam pengajiannya, K.H. Munajat menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan kebijakan yang relevan dengan tema acara, memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya tegaknya shalat dalam memperkokoh keutuhan bangsa dan negara. Beliau juga menyoroti peran penting shalat dalam membangun kekuatan dan kedaulatan rakyat, serta memperkuat nilai-nilai moral dan spiritual dalam masyarakat.

Kyai Munajat, dengan kebijaksanaannya, menguraikan ciri-ciri kepemimpinan yang diidolakan, yaitu sifat yang tenang, berwawasan, membantu, dan memelihara hubungan baik. Kata “Rajab” yang disederhanakan sebagai Ro (rahmat Allah), Jim (kedermawanan), dan Ba (kebaikan) memberikan pandangan yang sederhana dan kuat tentang esensi kepemimpinan yang benar.

Kyai Munajat menyoroti pentingnya bersatu dan saling mendukung dalam mencapai kebaikan serta meraih rahmat Allah, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah.

Lebih lanjut, Kyai Munajat menggambarkan sikap perhatian Nabi sebelum wafat yang hanya memikirkan umatnya. Hal ini mencerminkan komitmen dan perhatian seorang pemimpin yang sejati. Ajakan untuk bersama-sama menuju surga dengan berbondong-bondong merupakan panggilan untuk umat Islam agar fokus pada kolaborasi dan dukungan bersama dalam mencapai tujuan akhir.

“Kesadaran akan pentingnya shalat sebagai medium utama untuk bertemunya antara hamba dengan Tuhannya. Ini memberikan landasan kuat bagi pemimpin dan umatnya, mengarah pada kehidupan yang penuh makna dan berkah.” paparnya.

Setelah selesai pengajian, suasana hidmat terasa haru dan penuh kekhusyukan menyelimuti Masjid Nurul Falaah saat para jamaah bersama-sama melantunkan doa bersama, dengan harapan akan mendapatkan keberkahan dan petunjuk dari Allah SWT.

Melalui wawancara singkat dengan beberapa hadirin, banyak di antara mereka yang menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas terselenggaranya acara ini. Peserta pengajian merasa diingatkan kembali akan pentingnya menjaga kualitas ibadah, khususnya shalat, sebagai aspek sentral dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kesan ini mencerminkan dampak positif acara yang mampu membangkitkan kesadaran akan nilai-nilai keagamaan dan memperkuat keterhubungan spiritual peserta dalam tatanan kehidupan sehari-hari mereka.

Dengan berakhirnya pengajian, semangat untuk terus memperkuat kedaulatan rakyat melalui tegaknya shalat semakin menggelora di tengah masyarakat Desa Kedungpuji dan sekitarnya. Pengalaman yang berharga ini diharapkan dapat menjadi pendorong bagi perubahan positif dalam kehidupan bermasyarakat yang lebih baik di masa yang akan datang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *