Lomba Baca Kitab Kuning Meriahkan Harlah GP Ansor Ke-89

KEBUMEN, BeritaKami – Dalam rangka memeriahkan Hari Harlah GP Ansor Ke-89, PC GP Ansor Kabupaten Kebumen menggelar lomba baca kitab kuning (kitab fathul qorib) yang diikuti oleh masing-masing peserta mendapatkan surat rekomendasi 26 Kecamatan Se-Kabupaten Kebumen serta Lembaga Pendidikan Islam di Kabupaten Kebumen Minggu 21 Mei 2023.

Mereka yang hadir Kyai Amir Misbah selaku Pengasuh Pondok Pesantren Husnul Hidayah Desa Karangtanjung, Mudzakir, S.Pd.I selaku Ketua PC GP Ansor Kabupaten Kebumen, Kyai Mukafi Abdurrahman selaku Ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Alian, Tatak Purnawan perwakilan dari Polsek Alian, Muhyidin selaku sekretaris pemerintah kecamatan alian, Kyai Zuhdi Ma’ruf selaku Ketua LBM PCNU Kebumen, Gus Ali selaku wakil ketua LBM PCNU Kebumen, Gus M. Anwar selaku Bendahara LBM PCNU Kebumen, Gus Nurul Huda Abdullah selaku ketua panitia lokal lomba baca kitab kuning, dan Mohamad Amin Fitriyadi, S.Pd. selaku Ketua Panitia Harlah GP Ansor Kabupaten Kebumen.

Lomba Baca Kitab Kuning ini merupakan serangkaian kegiatan Hari Lahir GP Ansor Ke-89 yang diadakan di Pondok Pesantren Husnul Hidayah Desa Karangtanjung, Kecamatan Alian.

Lomba Baca Kitab ini terselenggara atas kerja sama antara LBM PCNU Kabupaten Kebumen, yang diikuti dari peserta bersifat umum tetapi dengan catatan wajib memakai peci hitam dan mendapatkan surat rekomendasi PAC GP Ansor Setempat atau Lembaga Pendidikan Islam di Kabupaten Kebumen.Ketua PC GP Ansor Kebumen sahabat Mudzakir, S.Pd.I mengatakan, lomba baca kitab kuning (kitab fathul qorib) ini selain sebagai ajang silaturahim juga untuk menyalurkan bakat keilmuan bagi para kader ansor-banser atay para santri yang ahli di bidang kajian kitab kuning ini, yang tidak boleh kita tinggalkan.

“Kitab kuning adalah kitab sebagai sarana pembelajaran islam di pondok pesantren memiliki sumbangsih besar. Kitab kuning menjadi rujukan para santri, kader penggerak NU atau penggerak GP Ansor dalam mengambil ilmu agama dari para ulama Jamiiyah Ahlu Sunnah Wal Jama’ah,” ujarnya.

Kyai Amir Misbah selaku pengasuh pondok pesantren husnul hidayah dan Kyai Mukafi Abdurrahman selaku ketua tanfidziyah mwc nu kecamatan alian sepakat bahwa, salah satu kelebihan kitab kuning adalah materinya yang mengajarkan tentang islam rahmatan lil alamin.

Kitab kuning mengajarkan islam yang penuh dengan kedamaian. Kitab kuning mempunyai kontribusi penting dalam merekonstruksi tumbuh kembangnya Islam yang ramah. Di dalam kitab kuninglah Islam yang rahmatal lil’ alamin dijabarkan secara detail yang kemudian dalam konteks keindonesiaan dikenal dengan istilah Islam Nusantara.

Menurut Mohamad Amin Fitriyadi sebagai ketua panitia harlah gp ansor ke-89 pc gp ansor kabupaten kebumen, kitab kuning merupakan salah satu landasan penting cara berpikir para ulama NU dalam memahami Islam secara konprehensif.

Kalangan pesantren harus mempertahankan nilai-nilai lama yang baik menciptakan hal-hal yang lebih baik lagi. Keduanya harus dilakukan dengan masih berpegangan dengan nilai-nilai luhur yang ada pada masa lalu.  

“Kitab kuning adalah kitab yang menjadi materi pokok di pondok pesantren sejak dulu. Dan kitab kuning itulah yang menjadi konstruksi berpikir para ulama seperti Kiai Hasyim Asy’ari, Kiai Wahab Hasbullah, Kiai Kholil Bangkalan, Kiai Hamid Pasuruan, Kiai As’ad Syamsul Arifin, Kiai Mahfudz Somalangu dan lain sebagainya,” ucap Kang Adi,” pungkasnya.

Perlu diketahui bahwa kejuaraan lomba baca kitab kuning ini diambil hanya juara 1, juara 2, dan juara 3, yang total peserta berjumlah 27 orang yang sebagian besar adalah kader gp ansor yang pernah masuk atau mondok di Pondok Pesantren serta ada beberapa tidak banyak perwakilan dari Lembaga Pendidikan Islam di Kabupaten Kebumen.

Dalam Lomba Baca Kitab Kuning (Kitab Fathul Qorib) dalam rangka harlah gp ansor ke-89 pc gp ansor kabupaten kebumen, di akhirnya ada 3 pemenang, yang dimenangkan oleh, PAC GP Ansor Klirong sebagai Juara 1, dan Yayasan Al-Kautsar dari Man 1 Kebumen sebagai Juara 2, dan PAC GP Ansor Kecamatan Alian sebagai Juara 3.

“Semoga adanya kegiatan ini bisa menjadikan gp ansor terus digdaya dalam berkhidmah dan digdaya dalam kebermanfaatan bagi masyarakat, lingkungan, dan bangsa serta negara”, pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *