KEBUMEN, BeritaKami.com – Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Kebumen, Menggelar Press Tour ke Banyuwangi, Jawa Timur untuk mengetahui lebih dalam bagaimana pengelolaan Geopark Ijen sehingga bisa masuk Unesco Global Geopark (UGG).
Kunjungan Pemkab Kebumen tersebut dipimpin Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Kebumen Sukamto diikuti unsur Bappeda, Dinas Pariwisata dan kebudayaan, Badan Pengelola Geopark Kebumen, Wartawan dan para influencer dari Kebumen berlangsung selama dua hari, dari 12-13 Desember 2023.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Kebumen Sukamto mengatakan, pihaknya perlu belajar banyak kepada Badan Pengelola Geopark Ijen yang telah berhasil menjadi Unesco Global Geopark (UGGp) agar bisa membantu Geopark Kebumen bisa masuk UGGp, khususnya dalam hal pengelolaan informasi dan komunikasi publik.
“bahwa Pemkab Kebumen saat ini tengah mengusulkan Geopark Kebumen untuk bisa menjadi UGGp, karena itu kita adakan press tour untuk belajar dari pengalaman UGGp Ijen Jawa Timur yang telah sukses menjadi UGGp. Kita belajar untamanya dalam pengelolaan informasinya ” ucapnya.
Menurutnya, Geopark Kebumen harus terus diperjuangkan agar bisa masuk UGGp. Sebab, dengan masuknya Geopark Kebumen menjadi UGGp diyakini bisa menjadi lokomotif baru perekenomian masyarakat Kabupaten Kebumen.
Bani Wimala Prahardini, Sekjen Badan Pengelola Geopark Ijen menyambut baik rombongan dari Pemkab Kebumen. Ia menyebut banyak yang harus dilakukan agar geopark yang tengah diperjuangkan masuk UGGp. Tentunya yang terpenting dan utama adalah dukungan dari semua pihak (penthahelix): pemerintah, warga, akademisi, dunia usaha dan media.
“Tanpa dukungan penthahelix, sulit mewujudkan hal tersebut. Namun dukungan pemerintah menjadi sangat penting, karena dialah pemangku kebijakan yang bisa menjadikan program dan kegiatan kita menjadi terukur dan terarah,” terang Wimala.
Wimala mengaku, diawal-awal memperjuangkan Geopark Ijen tidaklah mudah. Sebab, pemerintah daerah belum sepenuhnya membuka pintu. Masyarakat sendiri masih sangat minim pengetahuannya tentang apa itu Geopark? Namun perlahan perjuangan ini menuai hasil.
“Awalnya kita disuruh mengikut Musrenbang RKPD, di situ kita dipersilakan untuk mempresentasikan apa itu Geopark. Dari situ pemerintah mulai terbuka. Masyarakat juga semakin banyak yang tahu apa itu Geopark. Pada 2018 kita masuk Geopark Nasional, dan September 2023 akhirnya masuk UGGp,” jelasnya.
Menurutnya, untuk bisa masuk UGGp, hal yang perlu dilakukan adalah memperkuat lagi kerjasama dengan berbagai pihak (penthahelix), termasuk kerjasama dengan lembaga pendidikan dari TK hingga perguruan tinggi. Dengan Pokdarwis, pengiat wisata, LSM, pengusaha, UMKM, media, serta penggiat media sosial dan lain-lain.
“Kita memang butuh banyak sosialisasi ke masyarakat tentang Geopark. Harus diakui kita sendiri diawal itu, pengetahuan masyarakat masih sangat minim sekali tentang Geopark. Mereka nggak tahu geopark itu apa? Makanya sosialisasi harus digencarkan agar Geopark itu lebih familiar di masyarakat,” ucapnya.
“Perlu strategi komunikasi yang matang, jadi saya kira perlu banyak diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan. Perbanyak papan informasi tentang geopark di berbagai titik dan media sosial. Di semua destinasi wisata juga perlu diberi papan informasi tentang geopark. Di sekolah juga perlu disisipkan materi pelajaran tentang geopark. Misalnya di pelajaran matematika, bisa dibuat pertanyaan: berapa jarak dari Geosite X ke Pulau Merah?, dan lain-lain, tandasnya,” terangnya.
Dari diskusi juga terungkap bahwa daya tarik Geopark Ijen adalah pada keunikan geologi, biologi, budaya dan fenomena blue fire yang telah mendunia.
Para peserta press tour juga mengunjungi beberapa obyek geopark Ijen seperti kawasan hutan De Djawatan Benculuk, Banyuwangi yang terkenal karena areanya penuh ditumbuhi pohon-pohon trembesi raksasa berusia ratusan tahun, yang memberikan sejuk, dan magis. Air terjun Jagir yang mempesona, serta Kawasan kawah Ijen dengan blue fire-nya.