KEBUMEN, BeritaKami.com – Guna menekan inflasi, akibat harga bahan pangan yang meningkat selama musim kemarau, Pemkab Kebumen menggelar operasi pasar dengan subsidi harga pangan strategis di tingkat konsumen. Bahan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula pasir hingga bawang putih, dijual di bawah harga pasar.
Launching Subsidi Harga Pangan Strategis itu berlangsung di pendopo Kecamatan Kebumen pada Kamis 2 November 2023 oleh Bupati Kebumen Arif Sugiyanto didampingi Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih dan jajaran pimpinan OPD.
Bupati menyampaikan, operasi pasar murah bekerjasama dengan Bulog dan juga BUMD PT Aneka Usaha Kebumen Jaya, serta petani lokal yang menyediakan beras total 53 ton untuk masyarakat. Dalam setiap operasi pasar disediakan dua ton beras, yang dijual ke masyarakat di bawah harga eceran tertinggi pasaran.Setiap komoditi seperti beras dijual di harga Rp 10.600/kg, lebih murah dari pasaran yang mencapai Rp 14.500/kg. Sedangkan untuk gula pasir, dijual diharga Rp 13.100 dan minyak goreng dijual di harga Rp 12.600 lebih murah dari harga pasar. Kemudian bawang putih dijual dengan harga Rp 25.600/kg dimana di pasaran masih dihargai Rp36.000/kg.
“Kita memahami betul sekarang bahan-bahan pokok mengalami kenaikan. Seperti halnya beras yang dijual di warung bisa mencapai Rp15 ribu per kg. Di sini kita jual Rp10.600, jauh lebih murah karena kita subsidi menggunakan anggaran pemerintah daerah untuk menekan inflasi,” ujar Bupati.
Pemerintah, kata Bupati, sejak beberapa bulan lalu terus menggelar operasi pasar sampai akhir tahun di desa-desa seluruh kecamatan. Meski harga bahan pokok sedang naik, namun stock kebutuhan pangan untuk masyarakat masih cukup aman.
“Tadi dilaporkan dari Bulog Selang itu stoknya ada 2500 ton, sehingga untuk beras cukup, minyak sayur juga cukup dan gula, sampai saat ini cukup,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Setda Kebumen Purnowati menambahkan, Program Subsidi ini dilaksanakan di 17 Kecamatan. Yang mengalami kenaikan harga tertinggi di 26 titik penyaluran, meliputi pasar kabupaten, pendopo kecamatan, pendopo kelurahan atau lokasi lain yang strategis.
“Kecamatan dimaksud adalah Kecamatan Prembun, Kutowinangun, Mirit, Kebumen, Pejagoan, Klirong, Buluspesantren, Alian, Puring, Adimulyo, Sruweng, Gombong, Sempor, Rowokele, Buayan, Sadang dan Karangayar,” ujarnya.
Purnowati mengatakan, subsidi pangan murah akan berlangsung sampai 8 Desember 2023. Khusus pada launching kali ini dilaksanakan serentak di 5 Kelurahan di Kebumen. Komoditas yang disediakan untuk 5 Kelurahan itu; Beras 10 ton, Bawang Putih, 250 kg, Gula Pasir 2 ton dan Minyak Goreng 2000 liter.
Lebih lanjut disebutkan, selain Program Subsidi ini, upaya yang telah dilakukan oleh Pemkab Kebumen bekerjasama dengan Badan Pangan Nasional, Dishanpan Jateng, Bulog, Swasta dan BUMD dalam pengendalian inflasi di tingkat konsumen/rumah tangga adalah :
1. Melaksanakan Gelar Pangan Murah.
2. Melaksanakan Stabilisasi Pasokan Harga Pangan Beras.
3. Melakanakan Operasi Pasar Minyak Goreng.
4. Melaksanakan penyaluran Cadangan Beras Pemerintah untuk Keluarga Penerima Manfaat
5. Melaksanakan penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah berupa telur ayam ras dan daging untuk Keluarga Risiko Stunting.
6. Melaksanakan penyaluran risiko kerawanan pangan
7. Menambah jumlah Toko Pangan Kita (TPK) yang menjual Beras SPHP BULOG dengan harga Rp.10.600/kg di pasar tradisional. Saat ini sudah ada 11 Pasar Tradisional yang sudah menjadi Mitra TPK Bulog yaitu di Pasar Demangsari, Pasar Banyumudal, Pasar Wonokriyo, Pasar Sadang, Pasar Prembun, Pasar Bocor, Pasar Tumenggungan, Pasar Sruni, Pasar Petanahan, Pasar Blekatuk.
“Khusus untuk komoditas beras yang saat ini sedang mengalami kenaikan harga, jika masyarakat inginkan beras SPHP BULOG dengan harga Rp.10.600/kg, bisa datang langsung ke BULOG atau ke TPK Bulog di 11 Pasar. TPK Bulog Yang terdekat dengan Kecamatan Kebumen adalah di BUMD Aneka Usaha Kebumen Jaya (Perseroda), di Pasar Tumenggungan, dan di Pasar Sruni,” terangnya.
Suketi salah seorang warga Kebumen mengaku sangat terbantu dengan adanya operasi pangan yang dilaksanakan Pemerintah Daerah. Di saat kebutuhan pokok tengah melambung tinggi, subsidi dari pemerintah menurutnya sangat dibutuhkan.
“Beras sama minyak, harganya kalo beras 53ribu kalo minyaknya 12.600, lebih murah di sini. di pasaran kan 14 sampai 15 untuk beras, kalo di pasaran beda seribu, minyaknya 14 kalo di pasaran ya beda seribu, ya Alhamdulillah sangat membantu,” ucapnya.