Pertunjukan Abid Meriahkan Malam Tahun Baru Hijriyah di Desa Grenggeng

KEBUMEN, BeritaKami.com – Dalam rangka menyambut malam tahun baru islam, 1444 hijryah , Pemerintah Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar Kabupaten Kebumen Jawa Tengah gelar pertunjukan Abid. Ribuan warga desa Grenggeng dan sekitarnya antusias menyaksikan pertunjukan abid yang kebanyakn diperankan oleh anak-anak sd tersebut.

Pertunjukan sendiri di gelar di pelataran Masjid Baiturrohmah dukuh Stanakunci desa setempat, Selasa 18 Juli 2023. Pertunjukan kesenian Abid yang tergabung dalam Abid Sinar Abadi menampilkan berbagai atraksi dengan api. Dari Abid, lompat harimau, lompat tali dan berbagai atraksi yang semuanya menggunkan api.

Abid sendiri merupakan obor berbentuk panjang yang kedua sisinya menyala api. Tongkat panjang tersebut kemudian dimainkan layaknya mayoret dalam pertunjukkan drum band.

Kepala Desa Grenggeng, Eri Listiawan mengatakan, Kesenian Abid ini rutin digelar saat menyambut malam 1 syuro atau malam tahun baru hijriyah secara turun temurun. Selain itu pertunjukan Abid di Desa Grenggeng juga sering ditampilkan pada saat kegiatan PHBI dan kegiatan desa lainya. Pertunjukan Abid ini juga merupakan rangkaian acara Grebeg Syura yang digelar pemdes setempat.

“Menyambut tahun baru hijriyah 1 suro atau 1 muharom ini menjadi acara rutinan desa kami. Pertunjukan Abid ini merupakan serangkaian acara sebelum Grebeg syura. Kalau pertunjukan abid ini sudah berlangsuung secra turun temurun dilakukan setiap grebeg syura. Cuma memang setiap tahun pasti generasi berganti”, Kata Eri.

Salah satu anggota, Febri Apriansyah (12) yang masih duduk di bangku kelas 6 sd mengaku tidak takut saat melakukan berbagai macam atraksi. Dirinya mengaku sudah ikut dalam pertunjukan Abid sejak kelas 4 Sd.

“Sudah ikut dari kelas 4 SD ikut main Abid. Kalau latianya semenjak mau tampil latian terus, gak panas kok, cuma anget. kalau atraksi, mainya lompat harimau, abid, lato lato, dan lompat tali”, ungkapnya.

Sementara itu, Adi, pelatih grup Abid Sinar Abadi menjelaskan, hingga saat ini anggotanya berjumlah 50 orang, dimana didominasi anak-anak usia pelajar baik SD maupun SMP.

“Kalau anggotanya setiap tahun berganti bisa sampai 50an sih. Kalau ini yang main yang junior, kalau yang senior sifatnya membantu, dan ini turun temurun dari jaman bapak saya sampai sekarang. Anak anak ini rata-rata masih SD dari kelas 1 SD sampai SMP”, jelas Adi.

Dirinya mengaku, untuk melatih anak-anak sendiri tidak terlalu sulit karena rata-rata sudah bisa teknik dasarnya. Anak-anak pun memiliki mental yang sangat baik dan tidak pernah takut dengan api. Hanya saja dirinya mengakui kesuiltannya lebih kepada mengatur dan mengkondisikan anak-anak.

“Latihanya setiap sore, kan sudah ada dasarnya jadi paling kalau ada event itu latian dulu gladi resik. Kalau anak anak ini mentalnya luar biasa, cuman susahnya kalau pas latian susah di aturnya tau sendiri anak anak”, pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *