Rebut Piala Bupati Kebumen 2024, Festival Domba Cros dan Lokal Diikuti

KEBUMEN, BeritaKami.com – Ratusan Domba mulai dari jenis lokal maupun impor, saling unjuk kebolehan dalam Festival Domba Kebumen. Domba domba, ini memperebutkan gelar juara Raja dan Ratu, dan saling beradu untuk menjadi yang terbaik.

Event tersebut juga mendapatkan apresiasi dari pemerintah daerah, karena mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, yang digelar di lapangan Desa Adiwarno Kecamatan Buayan Minggu, (03/03/24).

Ketua panitia lomba Bayu Siregar menuturkan, festival domba ini baru yang pertama kali digelar di Kabupaten Kebumen, pada tahun 2024. Dimana, peserta lomba cukup antisias, hingga mencapai 169 domba yang ikut dilombakan, untuk memperebutkan gelar juara dan Ratu, dan juga piala Bupati Kebumen.

Menurutnya, ada beberapa jenis domba yang dilombakan kali ini, mulai dari jenis lokal maupun impor, seperti Morino, texcel, dorper, maupun cross atau persilangan antara domba lokal dan domba impor.

” Karena ini awal pertama, kita memang tidak dibuka untuk luar kebumen karena tujuan kita untuk meningkatkan domba di Kebumen khususnya, jadi untuk peserta itu masih di wilayah Kebumen, kalau pendaftar yang kita simpan itu ada 169 jantan dan betina, untuk jenis memang cross dan lokal, cross ini diambil dari domba impor dari luar ada dorper, ada awasi, ada sulfox tapi ini rata rata morino, morino dan texcel ini rata rata,” ucapnya.

Sedangkan untuk penilaian, panitia akan memilih domba mana yang paling berat bobot tubuhnya. Selain itu, ada kriteria lain yakni tinggi badan, panjang badan, berat badan, lingkar dan juga umur.

Menurutnya, saat ini Domba yang paling berat baru berkisar antara 130 kg untuk domba jantan, sedangkan domba betina mencapai di kisaran 85 kg.

” kalau untuk kriterianya cuma hanya bobot badan, tetapi nanti di akhir acara itu ada piala raja dan ratu, khusus betina dan jantan yang nantinya itu piala bergilir, jadi nanti setiap tahunnya muter itu piala itu, nah itu nanti ada kriteria khusus tentunya disamping tinggi badan, panjang badan lingkar dada maupun berat badan,dan umur, selama ini yang paling berat 130 kg untuk jantan ekstrem, dan untuk betina sekitar 85kg,” jelasnya.

Sementara itu Agung, salah seorang peternak domba asal Desa Rogodadi Kecamatan Buayan mengatakan memiliki domba jenis Morino dengan berat lebih kurang 1 kuintal. Dimana harganya sendiri bisa mencapai Rp 25 hingga Rp 30 juta perekor nya.

Menurutnya dengan mengikuti lomba festival domba ini, adalah untuk mengenalkan berbagai macam jenis domba ke masyarakat. Terlebih, perawatan domba ini cukup mudah, dan memiliki harga yang cukup tinggi sehingga bisa menjadi peluang bisnis baru bagi masyarakat.

” Berat kurang lebih satu kuintal lebih, harganya macam macam variatif, kisaran 25 sampai 30 juta, ini sekitar tiga tahunan, kalau pemeliharaannya tidak ada kesulitan seperti domba biasa,domba Jawa biasa,” ujarnya.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto usai melihat berlangsungnya festival domba Kebumen mengaku sangat mengapresiasi event tersebut. Dimana, dengan berbagai event seperti ini bisa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Pihaknya juga mengatakan, kegiatan serupa Kan terus digelar setiap tahunnya. Agar bisa mengangkat potensi potensi lokal yang ada, dan memberikan peluang usaha bagi masyarakat, seperti halnya dengan beternak domba.

” Hari ini ada di Desa Adiwarno kecamatan buayan dilaksanakan lomba domba cross dan lokal, yang mengangkat potensi potensi lokal yamg ada di kabupaten Kebumen dan saya berharap lomba ini berkelanjutan setiap tahunnya, dan pesertanya cukup banyak antusias, jadi setiap event apapun memang harus diselengarakan supaya perekonomian juga meningkat,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *