KEBUMEN, BeritaKami.com – Putri kedua Gusdur yakni Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang akrab disapa Yenny Wahid, berkunjung ke Kabupaten Kebumen Jawa Tengah, untuk memperkenalkan KTP Sakti yang digagas capres cawapres Ganjar-Mahfud. Menurutnya KTP Sakti ini akan menggantikan kartu tani, yang akan menjawab semua permasalahan pada para petani selama ini.
Dalam lawatannya di Kebumen, Yenny yang merupakan Dewan Penasihat TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md, menyempatkan diri mengunjungi Kebun Jambu Kristal di Desa Jogosimo Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen pada Selasa (9/1/2023) sore. Yeni terjun langsung, untuk mendengar keluhan dan menampung aspirasi petani, seperti langkanya pupuk, dan rendahnya harga jual hasil pertanian.
“Apa yang harus dihadapi pemerintah kedepan untuk membantu petani, karena bagaimanapun Indonesia ini ketahanan pangannya ditopang oleh petani, petani adalah pihak-pihak di garda terdepan untuk memastikan ketahanan pangan Indonesia, kemandirian pangan Indonesia karena itu negara harus hadir untuk membela mereka,” kata Yenny saat memetik jambu kristal bersama para petani.
Menurutnya, ada 40,6 juta petani di Indonesia yang selama ini merasa sendirian dengan kurangnya perhatian dari negara. Padahal, petani ini merupakan penopang ketahanan pangan di Indoensia. Menurutnya, selama perhatian negara terhadap petani masih sangat minim. Dirinya pun menjelaskan program-program paslon tiga Ganjar-Mahfud itu nyata buat para petani karena menginginkan petani sejahtera, petani bangga dan nyaman jadi petani.
“Artinya harus difasilitasi dan dibantu ketersediaan pupuk, lalu memastikan ada offtaker ada yang mengambil produk pertaniannya, karena mereka sudah fokus dengan hasil pertanian, harus dibantu untuk distribusi, untuk marketing dan lain sebagainya, disitulah negara harus hadir, ada program KTP sakti,” jelas Yenny.
Kedatangan Yenny Wahid ke Kebumen untuk mewakili pasangan Ganjar Pranowo–Mahfud MD untuk memperkenalkan KTP Sakti serta program unggulan dari Ganjar-Mahfud, apabila terpilih nantinya. KTP Sakti ini, dinilai akan mampu menjawab keresahan para petani, terkait sulitnya mendapatkan pupuk, dan rendahnya harga jual hasil pertanian.
“Tadi saya mendengarkan banyak sekali keluhan dan ini sangat bermanfaat buat kita untuk menyaring aspirasi terutama langsung dari masyarakat, yang berurusan langsung dengan masalah masalah pertanian,” pungkasnya.