Sebut TPPO Kejahatan Yang Terstruktur, Migrant Care Kebumen Minta Kasus Tersebut Diusut Tuntas

KEBUMEN, BeritaKami – Terungkapnya kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kabupaten Kebumen, membuka mata semua pihak bahwa kasus tersebut masif terjadi dan merupakan kejahatan yang terstruktur. Migrant Care Kebumen, meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH) untuk bisa mengusut tuntas, tidak hanya berhenti di sponsorshipnya saja, namun juga aktor utama dibalik kasus tersebut.

Koordinator Migrant Care Kebumen Saiful Annas saat ditemui Rabu, 14 Juni 2023 menuturkan tidak mungkin kasus tersebut hanya dijalankan oleh satu orang saja, pastinya mereka memiliki jaringan untuk melakukan tindak pidana perdagangan orang. Aparat penegak hukum, diminta jangan hanya berhenti hanya di satu orang saja, pastinya ada jaringan yang lebih luas diatasnya. Menurutnya, kasus yang baru terungkap oleh Polres Kebumen baru sebatas sponsornya saja. Masih ada dalang utama, atau pemegang modal yang mengendalikan tindak pidana tersebut.

“Kalo yang kemarin ditangkap dugaan saya hanya sponsornya saja, dia hanya di bawahnya saja tapi Bosnya itu yang perlu di kejar terus, jangan kemudian berhenti di penangkapan satu orang itu yang di mangunweni itu, tapi ini harus dikembangkan lagi ke jaringan jaringan lainnya,” ucapnya.

Dikatakan, dari pengalaman migrant care dalam pengungkapan kasus TPPO di beberapa tempat, saat masih di Jakarta itu, banyak sekali yang membekingi kasus tersebut. Namun, yang tertangkap hanya sponsor sponsor saja, tidak kemudian membongkar aktor utama yang diatasnya. Biasanya, tujuan dari kasus ini adalah negara negara Timur Tengah, Asia, dan beberapa negara di Eropa seperti di Kanada dan juga Belanda. Terutama tujuan tujuan negara bagi pekerja migrant, karena TPPO ini sendiri sebenarnya tipis perbedaannya dengan pekerja migrant.

“Pengalaman kita mengungkap kasus di beberapa tempat itu, dulu masih di jakarta itu banyak sekali bekingannya memang, yang kena ya sponsor sponsor nya saja gitu, dikorbankan istilahnya pionnya dikorbankan. Kalo tujuan TPPO ini dari Indonesia ada di Timur Tengah, di Asia, dan beberapa di Eropa, di Kanada Belanda juga ada, banyaklah tujuan dari TPPO ini terutama tujuan dari pekerja migrant, karena TPPO dan pekerja migrant ini sangat tipis perbedaannya, yang membedakan bahwa ini masuk ke TPPO atau pekerja migrant biasa itu yang sulit gitu, karena di aparat sendiri nggak begitu tahu makna yang membedakan itu,” terangnya.

Lebih lanjut Annas mengatakan, ciri ciri dari TPPO ini biasanya mengiming-imingi para korbannya dengan gaji besar dan proses yang cepat. Sehingga, para korban banyak yang tertarik, karena di Indonesia sendiri banyak yang butuh pekerjaan, karena sulitnya mencari pekerjaan di dalam negeri. Kemudian, dengan keinginannya itu, dan ketidaktahuan para korban tentang TPPO, mereka gampang tertipu oleh jaringan tersebut. Tanpa ada pelatihan pelatihan sebelum berangkat menjadi pekerja migrant di luar negeri.

Padahal, seperti yang kasus TPPO kemarin yang menjanjikan korbannya ke Jepang, seharusnya ada pelatihan semi militer, harus belajar bahasa juga. Selain itu, ada tes sebelum keberangkatan, dan juga fisik dan mental harus dipersiapkan, tapi di kasus ini singkat tanpa ada pelatihan atau apa, hanya dijanjikan berani menyediakan uang bisa langsung berangkat.

” Kadang kan ini, iming-iming nya itu proses cepat, gaji besar sehingga ketika di iming-imingi seperti itu, nah di Indonesia sendiri kita kan banyak yang butuh pekerjaan, didalam negeri susah, diluar negeri ada pekerjaan yang menggiurkan gajinya besar dan dia kejar bener bener itu, nah dengan keinginan itu dan ketidak tahuan mereka tentang TPPO itu, ya mereka gampang tertipu atau kena jaringan itu, nggak ada proses juga, padahal kalo ke Jepang itu kan ada pelatihan semi militernya, prosesnya lama belajar bahasanya, nanti dites, fisik juga mental harus dipersiapkan juga, nah ini singkat tanpa ada pelatihan bahasa, dijanjikan kamu berani menyediakan uang sekian berangkat, rayuannya seperti itu,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *