KEBUMEN, BeritaKami.com – Senyum lebar terpancar dari raut wajah warga Desa Rowokele, Kecamatan Rowokele, Kebumen. Setelah sekian lama warga mengalami krisis air bersih, kini persoalan itu sedikit tepecahkan dengan kehadiran program Rider Peduli.
Tim Rider Peduli datang dengan membawa bantuan berupa pembangunan sumur bor. Bantuan tersebut disalurkan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
“Program ini tidak berdiri sendiri, ada peran serta masyarakat dan pemerintah desa dalam mewujudkan sumur bersih,” kata Public Relations Rider Group Sonya Morina Lilipali saat peresmian bantuan sumur bor, Kamis (14/12).
Sonya mengungkapkan, kekeringan selalu menjadi ancaman bagi warga Desa Rowokele. Warga dibuat kelimpungan dengan minimnya ketersediaan air bersih setiap musim kemarau tiba. Tak jarang mereka juga harus rela berjalan menyusuri bukit demi mendapatkan air bersih.
Selama ini, kata Sonya, warga hanya bergantung dari ketersediaan air sumur gali dan Pamsimas. Namun pasokan tersebut masih sangat kurang untuk mencukupi kebutuhan harian. Atas kondisi ini warga lalu mengandalkan kiriman dari BPBD Kebumen untuk memenuhi kekurangan pasokan air bersih.
“Melihat keprihatinan warga. Kami kemudian berinisiatif membuat sumur bor,” sambung dia.
Sonya mengungkapkan, pembangunan sumur bor di Desa Rowokele memiliki tantangan tersendiri. Sebab, kondisi wilayah setempat merupakan daerah tandus dengan topografi perbukitan kapur.
“Sekarang sumur bor yang kami bikin sudah mencukupi kabutuhan air bersih 230 jiwa di dua rukun tetangga. Tentu kami berharap bisa dirawat dengan baik,” terangnya.
Di lokasi sama, melalui program Rider Peduli juga berhasil merenovasi sebuah mushola. Tepatnya di RT 04/04, Desa Rowokele. Mushola tersebut kini dapat digunakan sebagai tempat ibadah warga dengan nyaman.
Selain Desa Rowokele, lanjut Sonya, aksi sosial ini juga menyasar daerah lain yang tersebar di Indonesia. Antara lain dua titik sumur bor di Desa Tugu, Kecamatan Buayan, Kebumen. Kemudian, di Banyumas, Nganjuk dan Sukabumi.
“Sumur bor ini kedalaman lebih dari 100 meter,” ucap Sonya.
Selain itu, pembangunan jembatan di Brebes. Kemudian khitanan massal di Karawang dan beberapa kegiatan CSR lain. Masing-masing kini telah dirasakan manfaatnya oleh warga setempat.
“Semoga aksi ini terus berkelanjutan. Tidak berhenti di Kebumen saja,” bebernya.
Sekedar diketahui, PT. Mulia Knitting Factory melalui produk unggulannya yaitu Rider Underwear sejak tahun 1955 telah fokus pada dunia pakaian dalam di Indonesia. Selama 68 tahun menjagakualitas bahan dan selalu melakukan inovasi di bawah kepimpinan Hanan Supangkat yang merupakan generasi ke empat setelah Henry Supangkat, Max Mulyadi Supangkat dan pendiri PT Mulia Knitting Factory yaitu Phan Tjen Kong.