KEBUMEN, BeritaKami.com – Pemilu 2024 sudah di depan mata. Partai politik juga sudah mendaftarkan bacalegnya ke KPU. Diantara ribuan bacaleg, saat ini banyak muncul politisi muda yang ikut berebut kursi dengan politis senior. Mereka ada yang mendaftar sebagai caleg DPRD ada pula yang langsung Menuju ke Senayan.
Bakal calon legislatif DPRD Provinsi Jawa Tengah Dapil 10 dari Partai PPP, Muhammad Ardine Fathony (26) misalnya, dirinya merepukan salah satu politis muda yang ingin jadi representasi yang bisa mewakili keresahan-keresahan masyarakat khususnya di kalangan pemuda.
Mengikuti jejak ibunya yang juga seorang politis senior, Ardine juga punya misi untuk bisa menjadi jembatan dari generasi lama yang sering disebut kolonial dengan generasi baru atau generasi Z dan Milenial. Ardine mengakui banyaknya figur-figur pemuda yang belakangan muncul ini karena memang sudah saatnya regnerasi, dimana nama-nama yang muncul dari kalangan pemuda inilah yang salah satunya kedepan akan menjadi pemimpin selanjutnya.
“Karena selain untuk regenerasi memang ini masa transisi, jadi figur-figur politik muda yang sekarang lagi muncul nama namanya itu, yang salah satunya kedepan akan memimpin selanjutnya”, Kata Ardine saat ditemui usai mengikuti Reses Anggota DPRD Kebumen di Hotel Candisari, Jumat (06/10/2023).
Menurutnya saat ini menjadi momentum tepat bagi pemuda agar muncul dan eksis. Pemuda harus ada di politik karena tanpa pemuda di politik maka aspirasi para pemuda tentunya akan terbengkalai. Hal ini disampaikanya, karena pemuda memiliki masalah mereka tersendiri dan generasi-generasi sebelumnya itu juga mereka sendiri.
“Sehingga masalah pemuda, untuk pendekatan itu yang paling tepat yang bisa mengksekusi atau menyelesaikan persoalan dalam lingkungan pemuda itu ya para pemuda itu sendiri”, ungkapnya.
Dirinya juga berupaya untuk mendorong partisipasi pemuda untuk memilih, mencoblos atau menggunkan hak pilihinya, agar pemuda ke depan punya wakil di pemerintahan. Sehingga nanti kedepannya banyak kebijakan-kebijakan yang pastinya akan mengedepankan pemuda dan itu bisa di kemas melalui berbagai macam program.
“Secara statistik saja, sekarang generasi milenial generasi z itu paling dominan, paling mutlak, bayangkan kalau semisal mereka salah memilih atau tidak menggunakan hak pilihnya itu, kedepan akan seperti apa, padahal mereka tidak memilih itu juga memiliki konsekwensinya dengan memilih mereka juga memiliki konsekwensinya”, imbuhnya.
Ardine menambahkan, pendidikan politik di tingkat sekolah dan perkuliahan saat ini menjadi penting dan perlu adanya kontrol dimana saat ini media sosial justru banyak menghadirkan konten-konten yang membentur-benturkan antar generasi dan memperkeruh mindset pemuda bahwa politik itu buruk.
“Banyak sekali konten-konten yang hanya untuk membentuk benturan antar generasi, membenturkan figur-figur politik yang justru itu memperkeruh mindset pemuda bahwa politik itu buruk padahal sejatinya itu tidak. Politik itu ya kalau memang figur-figur yang duduk di pemerintahan itu tepat benar dan baik insyaallah pembangunan itu pasti akan berorientasi pada pembangunan masyarkat”, pungkasnya.
Wahhh ini Ardine Purbalingga??? Beneran nyaleg???
Wah sering jadi Idola jaman sekolah dulu, memang auranya udah keliatan cuma suka diem diem aja 😅
Sukses yaa Dine :)))